Kreativitas Dan Sinergi OPD Jember Dikritik Oleh Komisi B DPRD Jember

Kreativitas Dan Sinergi OPD Jember Dikritik Oleh Komisi B DPRD Jember

LayarIndonesia.com,Jember– Komisi B DPRD Jember, Jawa Timur, mengkritik sinergi organisasi pemerintah daerah (OPD) setempat. OPD diminta membuat kegiatan yang integratif, kreatif, sinergis, dan memiliki dampak luas.

Kritik ini disampaikan Ketua Komisi B Siswono setelah mengevaluasi jalannya pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara 2023 beberapa waktu lalu. “Ternyata masing-masing OPD membuat kegiatan sendiri tanpa terkoneksi dengan OPD lain,” katanya, ditulis Selasa (31/8/2022).

Siswono mencontohkan program untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang digelar Dinas Koperasi-UMKM dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. “Kalau terintegerasi, adakan satu event atau kegiatan konkret. Jangan digelar di luar kota, adakan di Jember dengan berskala nasional atau internasional, sehingga mendekatkan UMKM dengan pasar. Ini yang harus dilakukan,” katanya.

“Jangan masing-masing OPD melakukan event tersendiri. Ini kembali kepada sekretaris daerah sebagai kepanjangan tangan bupati, titik koordinati kebijakan. Saya sudah sampaikan ke Pak Sekda untuk melakukan rapat pertemuan rutin seminggu sekali untuk mengetahui progress OPD,” kata Siswono.

“Saya mengatakan kepada Pak Sekda: tolong Anda sebagai salah satu kepercayaan bupati dan mumpuni di birokrasi, lakukan rapat setiap minggu dengan OPD. Progress masing-masing OPD tolong Anda tanyakan. Yang jadi kendala dan hambatan apa, suruh lapor. Kalau memang bupati yang harus mengatasi, Anda lapor ke bupati,” kata Siswono.

Siswono minta agar ke depan program-program dibicarakan bersama. “Tidak ego sektoral. Saya melakukan kegiatan, yang penting dana terserap. Jangan seperti itu,” katanya.

Siswono juga mengkritik kurang kreatif dan inovatifnya OPD. “Postur anggaran (program) masing-masing OPD masih monoton, dari tahun ke tahun seperti itu. Mereka hanya pada tataran menghabiskan anggaran untuk hal-hal yang tidak konkret bagi masyarakat,” katanya.

 

“Contohnya pelatihan-pelatihan. Kalau ada pelatihan, seharusnya disertai alat (peralatan kerja). Mereka didampingi dan dipantau terus sampai tingkat pemasarannya seperti apa. Karena ini era teknologi informasi, pemasaran online pun seharusnya mereka dibantu,” kata Siswono.

Siswono berharap agar keinginan bupati, termasuk janji politiknya, dipahami benar dan menjadi satu kesatuan dalam program-progeram OPD. “Jadi satu kesamaan, satu frame,” katanya.

Siswono berharap pola-pola kepentingan pribadi dihindari. “Tapi bagaimana muaranya berorientasi untuk kepentingan masyarakat,” katanya. Brj  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *