https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

blitar – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Pelajar NU Blitar Meriahkan Idul Adha Dengan Pengadaan Kegiatan Pawai Oncor

Pelajar NU Blitar Meriahkan Idul Adha Dengan Pengadaan Kegiatan Pawai Oncor

layar Indonesia,Blitar-Masyarakat muslim di Indonesia selalu memiliki cara unik untuk memeriahkan malam Hari Raya Idul Adha. Salah satunya dengan ‘Pawai Oncor’  dan takbir keliling yang akan digelar oleh Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) se Kabupaten Blitar pada Sabtu, (09/07/2022).

?Moh Malik Amirudin, Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Blitar merespons baik adanya kegiatan yang akan digelar oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) hingga ranting tersebut.

Hal ini merupakan wujud suka cita untuk memeriahkan malam hari raya, apalagi antusias masyarakat yang begitu besar. Sebab dua tahun kemarin tidak ada kegiatan yang melibatkan masyarakat secara luas.

“Seperti dawuh Mbah Maimoen Zubair yang menyampaikan pesan dari Mbah Abdul Karim Lirboyo, bahwasannya senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak meramaikan malam hari raya, minimal dengan sholat sunnah ba’diyah isya dan shalat witir” ungkap Malik.

Ia menambahkan, sebelum melaksanakan pawai oncor dan takbir keliling, IPNU IPPNU juga perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, dilaksanakan sesuai dengan tuntunan agama. Kedua, tidak mengganggu dan melanggar ketertiban umum.

“Maka dari itu, perlu koordinasi dengan pihak terkait agar kegiatan berjalan dengan kondusif, dan mencerminkan ahlussunnah an-Nahdliyah yang tenang dan damai, jangan sampai melanggar aturan yang berlaku,” katanya.

Selain meramaikan malam hari raya, kegiatan ini juga sarana edukasi kepada kader IPNU-IPPNU dalam berdakwah, menanamkan rasa suka cita dalam menyambut hari raya sejak dini, apalagi kegiatan ini juga melibatkan anak-anak, calon generasi NU di masa mendatang.

“Sehingga IPNU IPPNU mampu menjaga dan mengawal tradisi kepada anak-anak, agar mereka mengenal NU yang sejuk dan menyenangkan,” pungkasnya.

Sementara, “Oncor” merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti “Obor”. Pawai oncor merupakan suatu iring-iringan dengan membawa obor yang menjadi tradisi tahunan masyarakat Kabupaten Blitar untuk memeriahkan peringatan hari besar dalam Islam.

Diketahui, selain kader IPNU IPPNU kegiatan ini juga melibatkan pengurus NU, Badan Otonom (Banom) beserta Lembaga NU dan berbagai pondok pesantren yang ada di Kabupaten Blitar.(NUo)

 

Bincang Kesetaraan Perempuan Dalam Dunia Pendidikan

Bincang Kesetaraan Perempuan Dalam Dunia Pendidikan

Layar Indonesia,Blitar-Hal yang melekat dalam diri manusia adalah dilahirkan dengan beragam latar belakang. Manusia tidak dapat menolak apa yang telah digariskan, termasuk dalam memilih jenis kelamin. Dengan demikian, tidak ada pilihan apakah terlahir sebagai laki-laki maupun perempuan dan hal tersebut menjadi kenyataan yang harus diterima.

Islam memberikan porsi dan perhatian yang sama dan tentu saja tidak membedakan antara bani Adam dan Hawa, semua diperlakukan sama. Semangat egaliter ini juga yang diperjuangkan Nabi Muhammad SAW kala awal kali berdakwah  di kalangan Arab. Membuang jauh-jauh budaya jahiliyah yang antara lain memberikan stigma buruk kepada anak perempuan, bahkan tidak menginginkannya dengan membunuh dalam posisi hidup lantaran dianggap sebagai aib keluarga.

Semangat kesetaraan atau egaliter inilah yang ditawarkan Islam saat pertama kali dikenalkan kepada masyarakat Arab kala itu. Meski semula mendapat perlawanan, tetapi akhirnya dapat diterima dan menjadi pembeda dengan kepercayaan dan tradisi sebelumnya. Ujungnya, kesetaraan itu juga yang memacu semangat perempuan untuk menambah pengetahuan dan mengasah keterampilan sehingga kiprahnya dapat dirasakan hingga kini.

Kendati semangat kesetaraan tersebut telah didengungkan beberapa abad silam, namun dalam praktiknya ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Di berbagai kawasan masih terjadi stigma dan perlakukan yang tidak menggembirakan terhadap perempuan.

Di Indonesia sendiri, ikhtiar agar perempuan memiliki peran dan kedudukan yang setara juga harus diperjuangkan dengan sangat keras. Lahirnya istilah emansipasi wanita yang digaungkan oleh Raden Ajeng (RA) Kartini menjadi salah satu penanda, bahwa memperjuangkan kesetaraan tersebut masih menimbulkan resistensi atau perlawanan. Baik dari pribadi maupun anggapan masyarakat secara umum.

Pesan Egaliter dalam Al-Qur’an

Sebagai negara dengan memiliki jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia, sudah selayaknya wacana dan kesadaran terkait pesan agama juga didengungkan. Hal ini penting agar umat Islam di Indonesia memiliki kesadaran yang utuh akan pesan yang telah disampaikan, salah satunya adalah dalam kitab suci, Al-Qur’an.

Sekadar menyebutkan, Islam juga mengajarkan kesetaraan hak melalui surat Al-Baqarah ayat 228 dan surat An-Nahl ayat 97. Secara umum, kedua ayat tersebut menyampaikan pesan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dan mendapat imbalan yang sepadan pula. Continue reading →