https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

blusukan – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Gubernur Jatim Khofifah Siap Atasi Kemiskinan Ekstrem di Lamongan

Gubernur Jatim Khofifah Siap Atasi Kemiskinan Ekstrem di Lamongan

Layarindonesia.com, Lamongan – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajarannya melakukan blusukan dan peninjauan langsung ke salah satu desa di Kabupaten Lamongan yang masuk peta desil 1 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yakni Desa Sumurgenuk Kecamatan Babat, Selasa (19/10/2021).

Menurut Khofifah, hal ini dilakukan untuk melihat langsung kondisi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lamongan. Dengan begitu, dapat diketahui intervensi apa yang perlu dilakukan, baik oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten. Tujuannya, agar target pemerintah pusat di akhir Desember 2021 dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem pada pilot project yang telah ditentukan di Indonesia bisa tercapai.

“Saya datang bersama tim untuk melihat dan mendengar langsung apa yang dibutuhkan untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lamongan. Data yang ada mari disinkronkan dan dikonsolidasikan, sehingga kita tahu intervensi apa yang bisa dilakukan bersama oleh Pemerintah Provinsi maupun kabupaten,” ungkap Khofifah.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Jatim ini juga mencontohkan, jika dari hasil konsolidasi terdapat rumah tidak layak huni, maka Pemerintah Provinsi akan melakukan sentuhan di desa terkait agar menjadi layak huni. Sedangkan Pemerintah Kabupaten melakukan intervensi di bidang lain sehingga saling mengungkit.

“Pemerintah Provinsi sudah menyiapkan segalanya, mari kita semua bersinergi menuntaskan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur,” imbuh Khofifah dalam keterangannya.

Gayung pun bersambut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyambut baik upaya Pemerintah Provinsi tersebut, bahkan pihaknya bersama jajarannya juga siap melakukan konsolidasi data bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menginventarisir kebutuhan penuntasan kemiskinan ekstrem tersebut.

Sampai dengan saat ini, Bupati yang akrab disapa Bupati YES ini mengaku bahwa Home Care Service menjadi salah satu program unggulan dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lamongan. Upaya itu merupakan program ‘gropyokan’ lintas OPD.

“Tim Home Care Service (HCS) ini mengintervensi masalah keluarga rawan atau yang rentan memiliki risiko tinggi terhadap permasalahan di bidang kesehatan, sosial maupun ekonomi di Kabupaten Lamongan. Melalui HCS ini juga diharapkan mampu menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan masyarakat dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan,” ungkap Bupati YES.

Sebagai informasi, bahwa Pilot Project Penuntasan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia ini dilaksanakan di tujuh provinsi, salah satunya yakni Provinsi Jawa Timur dengan mengambil lima desa di lima kecamatan. Nah, di setiap provinsi terdapat lima kabupaten. Sehingga di Provinsi Jawa Timur sendiri terdapat 125 desa yang menurut peta TNP2K masuk dalam desil 1 kemiskinan ekstrem. [brj]

Motoran Pakai Vespa Sambil Serap Aspirasi Warga Surabaya begitulah Gaya Blusukan Walikota Surabaya

Motoran Pakai Vespa Sambil Serap Aspirasi Warga Surabaya begitulah Gaya Blusukan Walikota Surabaya

Layarindonesia.com, Surabaya  – Setiap pemimpin memiliki style atau gaya kepemimpinan masing-masing. Tak terkecuali Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang memiliki gaya tersendiri saat keliling di Kota Pahlawan.

Setiap kali naik motor keliling Surabaya, ia tak pernah bosan mendengarkan keluhan dan aspirasi warganya. Bahkan, jika ada warga yang membutuhkan langkah cepat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dia pun langsung membantunya.

Jajaran Pemkot Surabaya diminta gerak cepat dalam membantu warga tersebut. Bagi Eri, ini cara efektif untuk menyerap aspirasi masyarakat, sehingga kebijakan yang diambil pun juga bisa lebih cepat.

“Dengan cara seperti ini, saya berharap aspirasi masyarakat yang belum tertampung bisa segera dimengerti, sehingga langkah dan kebijakan yang harus kita ambil juga bisa lebih cepat,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Senin (13/9/2021).

Eri mengakui bahwa dirinya tidak suka bekerja di belakang meja, karena kalau bekerja di belakang meja, tidak bisa mengerti tentang kebutuhan warganya yang sebenarnya. “Jadi, saya senangnya turun ke bawah. Terus kenapa naik motor? Karena lebih cepat. Kalau naik mobil saya mungkin hanya dapat 2 tempat, tapi kalau pakai motor bisa dapat banyak tempat, ternyata naik motor enak. Eling (ingat) zaman masa SMA,” ujarnya.

Dengan model seperti ini, ia berharap aspirasi masyarakat yang belum terserap bisa dimengerti. Bahkan, ia juga berharap model-model pendekatan seperti ini juga dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya.

Ia mencontohkan, apabila wali kotanya bisa ngantor di kelurahan, maka seharusnya Camat bisa ngantor di Balai RW keliling setiap harinya. Begitu juga Lurahnya bisa ngantor di Balai RT keliling setiap harinya.

“Dari situlah ditarik aspirasi masyarakat, apa yang belum terpenuhi langsung dicarikan solusi untuk memenuhinya,” tegasnya.

Meski begitu, Eri juga tidak mengharuskan para camat dan lurah itu untuk keliling menggunakan sepeda motor seperti dirinya. Bagi dia, silahkan mereka menggunakan kendaraan apapun mulai dari sepeda motor atau mobil.

“Terserah pakai motor atau mobil, yang paling penting adalah menyerap aspirasi masyarakat supaya bisa didengar oleh pejabat Pemkot Surabaya, sehingga langkah dan kebijakan juga bisa lebih cepat. Mari kita bersama-sama membahagiakan dan mensejahterakan warga Kota Surabaya,” tandasnya. [brj]