https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

dpp ppp – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

DPC PPP Surabaya desak DPP keluarkan SK kepengurusan baru agar siap verifikasi parpol

DPC PPP Surabaya desak DPP keluarkan SK kepengurusan baru agar siap verifikasi parpol

Layarindonesia.com, Surabaya  – Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya mendesak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) segera mengeluarkan surat keputusan kepengurusan baru DPC PPP Surabaya menyusul adanya verifikasi partai.

“Semenjak muscab (musyawarah cabang) ke-9 DPC PPP Surabaya pada 13 Desember 2021 hingga saat ini belum turun SK dari DPP. Padahal kan sebentar lagi ada verifikasi partai untuk Pemilu 2024,” kata mantan Ketua DPC PPP Surabaya Buchori Imron di Surabaya, Jumat.

Menurut ia, hasil muscab menunjuk tim formatur terdiri dari lima pengurus dari DPP PPP satu orang, DPW Jatim satu orang dan sisanya dari DPC Surabaya. Tim tersebut diberi tugas memilih ketua DPC Surabaya yang baru.

“Formatur sepakat memilih saya kembali untuk memimpin PPP Surabaya. Masalahnya saya sudah dua periode menjabat sebagai ketua DPC PPP Surabaya,” ujarnya.

Anggota DPRD Surabaya ini mengaku tidak masalah jika ditunjuk kembali menjadi Ketua DPC PPP Surabaya, namun terkendala dengan aturan partai bahwa pengurus yang sudah dua kali menjabat sebagai ketua tidak boleh diusulkan lagi.

“Sebetulnya saya bisa memimpin PPP Surabaya lagi jika ada diskresi di DPP. Kebebasan mengambil keputusan dalam situasi saat ini ada di DPP. Sambil menyiapkan juga pengganti yang akan datang,” ujarnya.

Buchori mengatakan kalau sekarang ini dipaksakan dengan menunjuk ketua baru maka dipastikan banyak yang belum siap. Apalagi saat ini ada verifikasi parpol yang harus dilakukan secara cermat dan cepat.

“Kalau dipaksakan menunjuk ketua baru malah tidak kondusif karena terjadi gesekan di tingkat bawah. Selama ini yang dituakan di PPP Surabaya itu saya. Jadi, saya tahu pergolakan kader di tingkat bawah,” katanya.

Untuk itu, Buchori berharap hasil muscab bisa segera ditindaklanjuti oleh DPP PPP dengan mengeluarkan SK kepengurusan baru. “Dengan adanya SK maka pengurus baru bisa segera menyiapkan untuk verifikasi parpol,” katanya. (atr)

DPP PPP Awiek: Duet Airlangga Ketum Golkar dan Suharso Ketum PPP, Duet Komplet Pilpres 2024

DPP PPP Awiek: Duet Airlangga Ketum Golkar dan Suharso Ketum PPP, Duet Komplet Pilpres 2024

Layarindonesia.com – Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan, PPP terbuka berkoalisi dengan Partai Golkar. Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa bisa menjadi pasangan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.

“Bagi PPP berkoalisi dengan partai Golkar terbuka saja, bahkan kemarin sempat ada wacana Airlangga Hartarto dengan Suharso Monoarfa Ketum Golkar dengan Ketum PPP, ya bisa saja sebab syarat koalisi kursi memenuhi,” ujar politikus yang akrab disapa Awiek ini dalam diskusi di DPR RI, Kamis (14/10).

Awiek menilai, dengan memasangkan Suharso dengan Airlangga, maka menjadikan pasangan yang komplet. PPP dan Suharso dari partai religius akan melengkapi Golkar sebagai partai nasionalis. Juga, Suharso akan melengkapi konfigurasi tokoh dari luar Jawa dengan Airlangga yang berasal dari tanah Jawa.

“Syarat konfigurasi nasionalis Islamnya sudah terpenuhi dan Jawa luar Jawanya sudah terpenuhi, itu salah satu opsi,” ujarnya.

Meski begitu, Awiek mengatakan belum ada pembicaraan resmi terkait wacana poros Golkar-PPP tersebut. PPP menghormati dinamika dan strategi partai politik lain dalam menghadapi Pemilu 2024.

“Kami menghormati apa yang terjadi di partai Golkar dan partai lainnya juga kami di PPP memiliki langkah langkah tersendiri,” ujar Wakil Ketua Baleg DPR RI ini.

Dalam kesempatan sama, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, Partai Golkar hanya butuh satu partai untuk berkoalisi mengusung pasangan calon presiden. Ace mengatakan, siapa tokoh yang akan menemani Airlangga tergantung dinamika dan komunikasi dengan partai politik lain.

“Partai Golkar sendiri hanya butuh satu partai untuk bisa mencalonkan Pak Airlangga dan nanti capresnya dengan siapa, ya tergantung dari proses dinamika dari komunikasi komunikasi politik yang dilakukan dengan partai-partai yang lain,” ujarnya. (jwp)