https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

ponorogo – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

KH Anwar Manshur Bepesan Kepada Semua Santri Agar Sukses Belajar

KH Anwar Manshur Bepesan Kepada Semua Santri Agar Sukses Belajar

Layar Indonesia,Ponorogo-Pondok Pesantren Tachfidzul Qur’an (PPTQ) Al-Hasan Ponorogo sangat bersyukur dengan diselenggarakannya Mujahadah Kubro, Ahad (19/06/2022) lalu. Karena kegiatan tersebut dihadiri sejumlah kiai sepuh dan ternama di Jawa Timur.

Bukan hanya itu, PPTQ Al-Hasan yang berlokasi di Jalan Parang Menang, Batikan, Patihan Wetan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo mendapat kunjungan dari KH Anwar Manshur.

“Alhamdulillah saya sangat bungah, kaget, campur terharu saking tidak menyangkanya KH Anwar Manshur istirahat di rumah kami,” kata Gus Muhammad Ihsan Arwani, Pengasuh PPTQ Al-Hasan kepada media ini.

Dirinya menuturkan, kunjungan KH Anwar Manshur membuat santri mendapatkan suntikan semangat. Karena Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tersebut.menyampaikan mauidhah hasanah yang disampaikan langsung kepada santri.

Sedangkan Achmad Wahid, Ketua Pondok Putra PPTQ Al-Hasan menjelaskan berkenannya KH Anwar Manshur berkunjung karena istri Gus Ihsan Arwani merupakan keponakan KH Anwar Manshur.

“Tepatnya putri dari Nyai Faridah Manshur, adik KH Awar Manshur,” terang dia.

Seperti disampaikannya, bahwa KH Anwar Manshur memberikan pesan dan doa kepada santri PPTQ Al-Hasan. Dan tentu saja hal ini dimanfaatkan santri untuk mendengarkan petuah yang disampaikan.

Di antara yang dipesankan KH Anwar Mansyur adalah:

“Njenengan diparingi krentek purun mondok niku pitulung seng gede. Njenengan duwe krentek sinau niku pitulung seng gede,” katanya. Continue reading →

Hananto Crazy Rich di Ponorogo Rogoh Ratusan Juta Demi Pelebaran Jalan Desa

Hananto Crazy Rich di Ponorogo Rogoh Ratusan Juta Demi Pelebaran Jalan Desa

LayarIndonesia.com, Ponorogo – Masih ingat Joko Suranto, Crazy Rich Grobogan yang sebelum lebaran lalu memperbaiki jalan kampungnya dengan uang pribadinya. Nah, kisah itu mungkin menjadi inspirasi bagi salah satu pengusaha ayam di Ponorogo untuk melakukan hal serupa.

Ya, Hananto warga Dusun Ngadiro Desa Pintu Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo melakukan pelebaran jalan yang ada di dusunnya. Untuk melakukan pekerjaan itu, dirinya harus merogoh kocek ratusan juta, demi jalan didusunnya itu nyaman dilewati oleh masyarakat.

“Dana pelebaran jalan ini dari uang pribadi Mas Anto, pengusaha ayam di desa kami. Alhamdulillah, ada donatur itu masyarakat Dusun Ngadiro akhirnya gotong-royong untuk mengerjakannya,” kata Kepala Dusun Ngadiro, Imam Basuki, Senin (6/6/2022). Continue reading →

Penjelasan Tim Pansel Atas Dugaan Mal Administrasi Peserta Lelang JPTP Ponorogo

Penjelasan Tim Pansel Atas Dugaan Mal Administrasi Peserta Lelang JPTP Ponorogo

LayarIndonesia.com, Ponorogo – Proses assesmen lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo sudah selesai. Bahkan tim panitia seleksi (pansel) sudah memberikan 3 nama untuk mengisi setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang kosong kepada Bupati Sugiri Sancoko.

Namun, beredar rumor bahwa salah satu peserta dalam lelang calon kepala Dinas Pendidikan (Dindik) diduga maladministrasi dalam pendaftaran lelang tersebut.

Ketua Pansel Agus Pramono buru-buru menyanggah rumor tersebut. Dia menegaskan bahwa semua calon yang mendaftar lelang JPTP sudah tidak bermasalah dalam hal administrasi.

“Tidak ada yang salah dalam administrasi, saya sangat berhati-hati terkait hal ini,” kata Agus yang juga menjabat sebagai sekretaris daerah (Sekda) Ponorogo ini. Continue reading →

Wagub Jatim Emil Dardak dan Ustadz Abdul Somad bertemu di Gontor Ponorogo

Wagub Jatim Emil Dardak dan Ustadz Abdul Somad bertemu di Gontor Ponorogo

Layarindonesia.com, Ponorogo – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berkunjung ke Ponorogo. Kunjungannya di hari Minggu (21/10) ini, untuk menghadiri acara pernikahan Naahilah Hunafaa’ Al Qudsy dengan Hanif Indra Kusuma yang digelar di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG).

Dalam kesempatan itu, istri Arumi Bachsin itu, didapuk untuk mengisi sambutan. Dalam awal sambutannya, Emil berceletuk bahwa saat ini dirinya sedang audisi untuk menjadi santri naturalisasi di Pondok Mondern Darussalam Gontor.

“Saya ceritanya sedang diaudisi untuk menjadi santri naturalisasi. Kalau tadi pak Bupati Ponorogo sudah diakui, kalau saya masih proses,” ujar Mantan Bupati Trenggalek sembari tertawa, pun diikuti gelak tawa hadirin yang undangannya terbatas tersebut.

Emil menceritakan bahwa kehadirannya di Pondok Modern Darussalam Gontor kali ini menjadi ajang nostalgia bagi dirinya. Terutama saat dirinya dulu masih menjadi Bupati Trenggalek. Seringnya ke Pondok, karena dirinya bupati yang bertetanggaan dengan Ponorogo.

Selanjutnya, Emil mengutarakan secara singkat tentang silsilah keluarga KH Hasan Besari yang ternyata masih ada silsilah dengan keluarga besar ayahandanya, Hermanto Dardak.

“Terus kalau ngerunut-runut Kyai Hasan Sahal, katanya wonten Kyai di ponorogo yang masih nyambung keturunannya itu ke Trenggalek yaitu Kyai Hasan Besari. Dimana itu memang kalau dari ayah saya keatasnya. Keluarganya memang disebutnya Kauman. Dan tinggalnya disamping masjid. Eyang putri kami itu memang kakeknya-lah yang mendirikan Masjid Jami Trenggalek,” ulas Emil.

“Jadi salah satu ilmu jadi santri salah satunya ilmu nasab, kalau ditanya bener atau tidaknya garis silsilahnya, wallahualam,” terus Emil.

Dia menyebut jika semua akan menjadi saudara jika ditarik dari atas. Sehingga nanti tumbuh rasa persaudaraan. Dimana muaranya akan memunculkan suasana guyub seperti acara pernikahan ini.

“Jadi gatuk gatuk kiri kanan, lama lama semua orang saya akui saudara semua disini dan memang itu semua intinya jadi saudara kalau ditarik diatas,” tandasnya yang kemudian disambut tawa oleh para hadirin.

Menurutnya, Pondok Modern Darussalam Gontor memilik kenangan tersendiri bagi Emil. Sebab di pondok yang berada di Kecamatan Mlarak ini, merupakan tempat terakhir pertemuannya dengan adik kandungnya Eril Dardak, yang meninggal pada tiga tahun silam.

“Keluarga saya disini merasa sangat dekat, karena waktu itu memori terakhir bersama adik saya Eril Dardak dan saat itu kita menghadiri pernikahan,” ucapnya.

“Ini adalah takziah sekaligus juga mendoakan dan memberi kekuatan dan ini benar-benar sangat berkesan bagi kami,” tambah Emil.

Ditengah sambutannya, Emil juga sempat menyapa Ustad Abdul Somad yang juga hadir secara langsung.

“Jadi kalau ditanya ini acara internal rasanya internal, karena saya yakin buat Ustad Abdul Somad ini internal, buat saya juga boleh mengaku ini internal karena kedekatan,” terang Emil.

Setelah itu, Pria berusia 37 tahun tersebut kembali berceletuk, berharap agar dirinya lulus audisi menjadi ‘santri naturalisasi’ Pondok Modern Darussalam Gontor.

“Saya berharap mudah mudahan beberapa penyampaian saya ini bisa diluluskan untuk menjadi santri naturalisasi,” ucapnya sambil tersenyum.

Sebagai penutup sambutannya, Emil berharap agar Ponpes Modern Darussalam Gontor akan terus melahirkan banyak tokoh penting yang memberikan sumbangsih besar bagi Indonesia.

Tak hanya itu, seusainya memberikan sambutan, Emil yang hendak turun dari panggung acara, diminta tetap di panggung karena band pengiring tiba-tiba memainkan lagu kemesraan. “Ya, ini syarat terakhir untuk menjadi santri naturalisasi, bernyanyi lagu kemesraan,” celetuk Emil dan diikuti gela tawa dari seluruh tamu.

Sembari tetap bermasker, Emil melantunkan lagu “Kemesraan”.

Sementara itu, Ustadz Abdul Somad (UAS) yang dapat giliran sambutan setelah Emil, merespon candaan Emil Dardak sebelumnya. UAS menyampaikan bahwa dirinya juga sudah menjadi santri sejak menikah dengan Fatimah Az Zahra yang merupakan alumnus Ponpes Gontor.

“Saya sebenarnya sudah jadi santri sejak 6 bulan lalu saat dinikahkan dengan alumnus Gontor, tapi kali ini mengikuti evaluasi semester,” kata UAS sambil tersenyum.(brj)

Peringatan HSN 2021 di Ponorogo, dengan tema “Ngonthel Bareng Santri Bersarung dan Peci”

Peringatan HSN 2021 di Ponorogo, dengan tema “Ngonthel Bareng Santri Bersarung dan Peci”

layarindonesia.com, Ponorogo – Ribuan orang ikut memeriahkan puncak peringatan hari santri nasional (HSN) di Ponorogo. Yakni dengan bersepeda onthel dengan bersarung dan memakai peci. Acara yang bertajuk Ngonthel Bareng Santri Bersarung dan Peci secara Prokes itu, dibagi menjadi 6 titik. Dimana salah satu rutenya dari Masjid Tegalsari Kecamatan Jetis hingga finish di Paseban alon-alon Ponorogo.

“Total ada 6.221 peserta, sengaja dibagi menjadi 6 titik supaya tidak terjadi kerumunan. Tentu kita lakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes),” kata Bupati Sugiri Sancoko yang juga ikut gowes itu, Minggu (24/10/2021).

Sugiri menilai penting untuk memeringati hari santri ini, Ia tidak ingin generasi muda melupakan sejarah yang besar. Dimana pecahnya perang 10 November di Surabaya itu, dimulai dengan seruan resolusi jihad dari Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.

“Kami ingin generasi muda tahu, bahwa dulu itu santri berperan mempertahankan kemerdekaan. Ikut berperang melawan agresi militer Belanda di Surabaya,” ungkap Kang Giri sapaan akrab Sugiri Sancoko.

Nah, untuk sekarang, masih jihad tetapi tidak perang. Yakni jihad melawan pandemi Covid-19. Bagi yang belum sadar vaksin, kita edukasi pentingnya vaksinasi. Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Giri juga akan mengukuhkan satgas prokes Covid-19.

“Mungkin di Indonesia, satgas prokes Covid-19 satu-satunya. Saya ingin santri berjihad melawan virus korona, melawan kebodohan dan kemiskinan,” ungkap mantan anggota DPRD Jatim itu.

Sugiri menyebut bersepeda dengan sarungan, menurutnya akan sedikit kerepotan, namun akhirnya bisa diatasi. Selain itu, dia memilih sepeda onthel supaya pangsa pasar sepeda tua itu meningkat. Dengan begitu masyarakat kecil bisa menikmati dan laku sepedanya.

“Kita juga gelar vaksinasi, jadi peserta yang sebelumnya belum vaksin bisa langsung vaksinasi dosis pertama,” pungkasnya. (brj)

Agenda Presiden Jokowi di Ponorogo, Kerahkan Ribuan Personel Keamanan Gabungan TNI dan Polri

Agenda Presiden Jokowi di Ponorogo, Kerahkan Ribuan Personel Keamanan Gabungan TNI dan Polri

Layarindonesia.com, Ponorogo – Ribuan personel diterjunkan untuk pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Ponorogo. Kunjungan yang rencananya dilakukan pada hari Selasa (7/9) besok itu, pengamanannya dilakukan oleh gabungan dari TNI dan Polri.

“Hari ini kita lakukan apel pengamanan untuk mengecek kesiapan pengamanan kunjungan VIP Presiden RI Joko Widodo,” kata Komandan Korem 081/DSJ Madiun Kolonel Inf. Waris Ari Nugroho, usai apel di alon-alon Ponorogo, Senin (6/9/2021).

Pengamanan tamu VIP ini, kata Kolonel Waris sudah dilakukan sejak seminggu yang lalu. Dimulai dari perencanaan dan peninjauan lokasi kunjungan. Pihaknya pada Minggu (5/9) kemarin sudah melakukan rapat koordinasi (rakor) secara menyeluruh di Pendopo Kabupaten Madiun. “Apel digelar untuk mengecek kesiapan. Baik itu untuk personel maupun material yang digunakan untuk pengamanan nantinya,” katanya.

Ada beberapa agenda kunjungan Presiden di Ponorogo. Setelah tiba di Lanud Iswahjudi Magetan, rombongan presiden langsung ke bumi reyog. Di tempat kunjungan pertama, Bapak Jokowi meninjau vaksinasi pelajar di SMK PGRI 2 Ponorogo. Kemudian, lanjut meninjau vaksinasi lagi di Pondok Pesantren (Ponpes) Durisawo. Di ponpes tersebut, presiden juga melakukan video conference dengan 32 ponpes lainnya di seluruh Indonesia. “Kita kerahkan kurang lebih 4.000 personel keamanan, yang ditugaskan di beberapa titik,” ungkapnya.

Usai peninjauan vaksinasi di ponpes Durisawo, presiden langsung bertolak ke Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Ponorogo. Disana, orang nomor satu di Indonesia itu meresmikan waduk Bendo. “Selesai acara peresmian waduk Bendo, Bapak Presiden langsung bertolak ke Kota Madiun, juga ada kegiatan disana,” pungkasnya. (brj)

Ponorogo Kembali Masuk PPKM Level 4, Kematian Positif Covid Tinggi

Ponorogo Kembali Masuk PPKM Level 4, Kematian Positif Covid Tinggi

Layarindonesia, Ponorogo – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Ponorogo kembali diperpanjang lagi. Hal tersebut berdasarkan Intruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 35 tahun 2021 tentang PPKM level 4,3,2 Covid-19 di Jawa-Bali tertanggal 23 Agustus 2021.

Kabupaten Ponorogo yang minggu lalu turun ke level 3, dalam Inmendagri yang aktif sampai tanggal 30 Agustus itu, kembali naik menjadi level 4. Dengan naik level ini, praktis akan dilakukan pengetatan kegiatan yang sebelumnya dilonggarkan saat di level 3.

“Saya rasa kita akan menyesuaikan ketentuan yang ada. Kalau diberlakukan PPKM level 4, tentu teknisnya akan menyesuaikan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo Agus Pramono, Selasa (24/8/2021).

Agus mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kembalinya Ponorogo ke level 4. Angka kematian (fatality rate) pasien Covid-19 di bumi reyog yang cukup tinggi.

“Ya saya rasa kembalinya Ponorogo ke level 4 karena jumlah pasien positif yang meninggal masih tinggi,” katanya.

Selain tingkat kematian pasien Covid-19 yang tinggi, Agus menyebut jumlah tracing dan testing harian di bumi reyog juga masih rendah atau belum memenuhi target yang dibebankan oleh pemerintah. Terlebih lagi mobilitas masyarakat di waktu malam hari juga masih cukup tinggi.

“Ini yang lagi kita bahas dalam rapat evaluasi PPKM bersama Forkopimda di Makodim 0802 Ponorogo hari ini,” katanya.

Dalam rapat hari ini, kata Agus semua sepakat untuk mensukseskan program tracing. Sebab, jika hanya mengandalkan dari tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas akan sulit tercapai target. Sebab menyadarkan masyarakat juga tidak gampang. Butuh kerjasama lintas sektor untuk mendukung tracing dan testing ini.

“Jadi kalau mengandalkan teman-teman di puskesmas saja juga sulit, sebab menyadarkan masyarakat juga tidak gampang,” pungkasnya Agus.

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Ponorogo sudah mencapai 1.136 orang. Hal tersebut berdasarkan data dari Dinkes Jatim. Dalam PPKM level 3 sebelumnya, yakni periode 16-23 Agustus 2021, tercatat ada 101 orang yang meninggal karena covid-19. Dalam sehari bisa terjadi 13-15 kasus kematian akibat virus corona tersebut. (brj)