https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

situbondo – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Gubernur Jatim resmikan Movable Bridge di Pelabuhan Jangkar Situbondo

Gubernur Jatim resmikan Movable Bridge di Pelabuhan Jangkar Situbondo

Layarindonesia.com, Situbondo  – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan dermaga gerak (movable bridge/ MB II) di Pelabuhan Jangkar Situbondo, Jawa Timur, Minggu.

Dermaga gerak yang merupakan jembatan yang dapat bergerak mengikuti pasang surut air laut, agar kendaraan dapat berpindah tempat dari kapal ke dermaga dan sebaliknya.

“Dermaga movable bridge II yang baru diresmikan di Pelabuhan Jangkar ini merupakan bagian dari percepatan koneksitas di antara pulau-pulau di Madura, seperti Pulau Sepudi, Pulau Raas dan Kangean serta Kalianget,” kata Gubernur Khofifah kepada wartawan di Situbondo.

Dengan pengembangan dermaga gerak di Pelabuhan Jangkar Situbondo, lanjut dia, diharapkan akan berdampak besar pada perkembangan konektivitas antara Jawa dan kepulauan di Madura.

“Semoga dengan hadirnya movable bridge II di Pelabuhan Jangkar ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi kita semua,” tutur Gubernur Khofifah.

Sementara itu, Bupati Situbondo Karna Suswandi menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa karena terus memberikan dukungan untuk Kabupaten Situbondo.

“Terima kasih Ibu Gubernur, ini sungguh luar biasa. Kami akan menyelesaikan hal-hal yang belum terpenuhi, seperti pelebaran akses menuju Pelabuhan Jangkar. Harapan kami ke depan pelabuhan penyeberangan ini mampu menjadi penyangga Provinsi Jatim,” kata Bung Karna, sapaan bupati.

Pelabuhan Jangkar sendiri merupakan pelabuhan yang strategis dan memiliki berbagai potensi untuk dikembangkan sebagai pelabuhan regional bahkan nasional yang mampu menjangkau kepulauan Madura, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan bahkan Nusa Tenggara Timur. Kedalaman perairan di pelabuhan ini cukup dalam serta memiliki lokasi strategis dan aman terhadap gelombang.

Ada tiga kapal feri yang melayani dari Pelabuhan Jangkar menuju kepulauan di Madura, yakni KMP Munggiyango Hulalo melayani Rute dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Kangean – Kalianget, dan KMP Satya Kencana dan KMP Dharma Kartika melayani dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Sapudi – Kalianget dan Pulau Raas – Kalianget. (ant)

Program tanggung jawab sosial perusahaan, PT PII beri pelatihan UMKM Situbondo

Program tanggung jawab sosial perusahaan, PT PII beri pelatihan UMKM Situbondo

Layarindonesia.com, Surabaya – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) memberikan pelatihan kepada sejumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai wujud program tanggung jawab sosial perusahaan agar UMKM bisa naik kelas.

Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) M. Wahid Sutopo mengatakan melalui kegiatan pembinaan dan pelatihan ini, pelaku UMKM bisa lebih berkembang usahanya dalam mendukung perekonomian daerah dan nasional.

Menurut ia, UMKM memiliki kontribusi dan peran penting dalam perekonomian nasional dalam hal pembentukan produk domestik bruto serta penyerapan tenaga kerja.

“Sektor UMKM telah terbukti kuat dalam menghadapi krisis ekonomi seperti pada saat krisis ekonomi 1998 atau pada saat pandemi Covid-19 yang terjadi sampai saat ini,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima ANTARA.

Sutopo menimpali, “Diharapkan dengan adanya pembinaan UMKM secara berkelanjutan ini, pada saat proyek jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi rampung dikerjakan, para pelaku UMKM lokal di Situbondo dapat menangkap peluang-peluang ekonomi baru”

PT PII sebagai salah satu Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan merupakan penjamin proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi yang aksesnya melalui wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Sutopo menambahkan pengembangan UMKM masih menghadapi sejumlah hambatan untuk melahirkan UMKM yang mampu berorientasi ekspor, tidak hanya untuk pasar lokal. Tantangan pengembangan UMKM ini bermuara pada kemampuan dan pengetahuan sumber daya manusia pada akses modal, teknologi, kualitas produk, serta kemampuan manajerial.

“Pemerintah telah merancang target pengembangan UMKM selama lima tahun ke depan, seperti dipaparkan dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJM Nasional Tahun 2020-2024. Peran serta berbagai pihak termasuk BUMN mutlak diperlukan guna mendukung target pengembangan UMKM tersebut. Dalam hal ini PT PII sebagai salah satu BUMN turut andil dalam mendukung program pengembangan UMKM,” pungkas Sutopo.

Adapun pembinaan yang diberikan kepada pelaku UMKM Situbondo juga mencakup pelatihan-pelatihan yang diperlukan, antara lain pelatihan kewirausahaan, keamanan pangan dan
standarisasi produk, tata kelola keuangan, tata kelola usaha dan produksi, kemasan, pemasaran dan distribusi.

Selain itu, PT PII juga memilih dua UMKM terbaik dari seluruh peserta untuk diberikan fasilitas paket pengepakan, termasuk paket logo desain UMKM dan juga pemberian kemasan baru untuk produk.

Direktur Tiga Langkah Suharti Sadja selaku mitra yang ditunjuk PT PII mengatakan bahwa program CSR pembinaan UMKM Situbondo ini mencakup pelatihan-pelatihan yang diperlukan untuk mendukung pengembangan usaha. (ant)