Gaya Hidup Sehat Guna Mencegah Penyakit Jantung

Gaya Hidup Sehat Guna Mencegah Penyakit Jantung

LayarIndonesia.com,Jakarta – Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Sally Aman Nasution, SpPD KKV, FINASIM, FACP mengajak masyarakat untuk mencegah penyakit jantung dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan kontrol kesehatan secara rutin.

“Masyarakat perlu menerapkan gaya hidup sehat untuk menghindari risiko penyakit jantung,” kata dokter Sally dalam acara bincang virtual mengenai jantung koroner yang diakses dari Jakarta, Kamis.

Sally yang merupakan konsultan kardiovaskular itu menjelaskan, masyarakat perlu melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara rutin minimal 150 menit dalam seminggu.

“Aktivitas fisik secara rutin merupakan salah satu gaya hidup sehat yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh, termasuk mencegah penyakit jantung,” katanya.

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu juga mengingatkan perlunya mengatur pola makan yang sehat untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk mencegah penyakit jantung.

“Perlu mengatur proporsi makan, misalkan karbohidrat lebih sedikit sementara serat dan protein lebih banyak,” katanya.

Selain itu, kata dia, perlu juga mengatur asupan gula dan garam yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

“Asupan gula perlu diatur untuk menjaga kadar gula dalam darah, sementara asupan garam juga perlu diatur untuk menjaga tekanan darah. Selain itu asupan makanan berlemak serta yang mengandung kolesterol juga perlu diatur dengan bijak,” katanya.

Sementara itu, dokter Sally juga mengingatkan perlunya kontrol kesehatan secara rutin untuk mendeteksi lebih awal jika terdapat masalah kesehatan.

“Skrining kesehatan diperlukan untuk mengetahui lebih awal jika terdapat masalah kesehatan, termasuk masalah jantung, perlu kesadaran untuk melakukan kontrol rutin yang bisa dimulai dari diri sendiri,” katanya.

 

Dia mencontohkan, kontrol rutin terhadap tekanan darah, gula darah dan kadar kolesterol bisa menjadi salah satu langkah awal yang baik untuk mencegah berbagai penyakit termasuk jantung.

“Hari Jantung Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 September merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gaya hidup sehat dan pentingnya melakukan kontrol kesehatan secara rutin,” katanya. Ant

Jantung Koroner Pada Kalangan Usia Muda Dapat Di Picu Oleh ‘Mager’ Hingga Rokok Elektrik

Jantung Koroner Pada Kalangan Usia Muda Dapat Di Picu Oleh ‘Mager’ Hingga Rokok Elektrik

LayarIndonesia.comJakarta – Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Radityo Prakoso mengemukakan gaya hidup tidak sehat seperti malas gerak atau ‘mager’ hingga rokok memicu peningkatan angka kasus penyakit jantung koroner pada kalangan usia muda di Indonesia.

“Terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun sebanyak 2 persen setiap tahunnya dari tahun 2000 sampai 2016,” kata Radityo Prakoso di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan peningkatan angka tersebut akibat dari prevalensi obesitas, darah tinggi, kebiasaan merokok, dan kolesterol tinggi yang dialami usia muda.

Penyakit jantung koroner terjadi karena ada sumbatan pada pembuluh koroner akibat deposit kolesterol atau inflamasi (peradangan).

Menurut Radityo, gaya hidup tidak sehat menjadi penyebab paling umum dari penyakit jantung koroner di usia muda. Masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, berhenti merokok, berhenti makan makanan berlemak, berhenti konsumsi alkohol, dan rajin olah raga minimal 30 menit sehari.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Eva Susanti mengatakan faktor risiko lain adalah konsumsi gula, garam, dan lemak yang tidak terkontrol.

Data kemenkes menunjukkan 28,7 persen masyarakat Indonesia mengkonsumsi gula, garam, lemak melebihi batas yang dianjurkan, yakni gula sebanyak 50 gram per hari (4 sdm), garam sebanyak 2 gram (sdt), dan lemak sebanyak 67 gram (5 sdm).

Eva juga menyorot peningkatan prevalensi perokok pada kisaran umur 10 hingga 18 tahun. “Terjadi peningkatan hampir 200 persen untuk yang merokok menggunakan rokok elektrik,” katanya.

Kecanggihan teknologi dan kehidupan di daerah perkotaan, kata Eva, cenderung memicu kebiasaan malas gerak.

Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

 

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.

Bahkan penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar. Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung sebesar Rp7,7 triliun per tahun. Ant

 

 

Fasilitas Oksigen Dipastikan Dinkes Surabaya Untuk Puskesmas Memadai

Fasilitas Oksigen Dipastikan Dinkes Surabaya Untuk Puskesmas Memadai

LayarIndonesia.com,Surabaya  – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya memastikan fasilitas oksigen secara keseluruhan di puskesmas memadai, menyusul pemberitaan tidak adanya ketersediaan dalam pelayanan 24 jam untuk pasien darurat di Puskesmas Keputih.

“Petugas di Puskesmas Keputih sudah mengambil tindakan segera memfasilitasi dan mempersiapkan pelayanan cepat kepada pasien,” kata Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina di Surabaya, Rabu.

Sebelumnya, diberitakan seorang bayi berumur 2,5 tahun mengalami demam dan kejang dibawa orang tuanya ke Puskesmas Keputih, Sukolilo untuk mendapat pertolongan pertama pada Minggu (28/8). Namun, saat di puskesmas tersebut tidak ada oksigen yang buka 24 jam dan juga tidak adanya layanan Instalasi Rawat Darurat (IRD) .

Mendapati hal itu, bapak dan ibu dari bayi tersebut bergegas ke RS Putri yang tidak jauh dari Puskesmas Keputih. Setelah mendapat bantuan pernafasan oksigen melalui hidung, kondisi si bayi pun membaik.

Meski demikian, Nanik menjelaskan, berdasarkan pantauan kamera CCTV Puskesmas Keputih, bahwa pada Minggu (28/8) pukul 13.52 WIB, ibu pasien datang membawa anaknya yang berusia kurang lebih 5 tahun sembari berteriak meminta pertolongan pertama.

Ibu itu meminta bantuan oksigen kepada petugas puskesmas untuk anaknya yang mengalami demam dan kejang. Dengan sigap, petugas puskesmas lantas mengambil tindakan segera memfasilitasi dan mempersiapkan pelayanan cepat.

“Namun, belum sempat dilakukan pemeriksaan terhadap pasien sesuai SOP, ibu pasien kemudian meninggalkan puskesmas pada pukul 13.54 WIB dan langsung membawa pergi anaknya ke RS Putri,” katanya.

Berdasarkan keterangan di dalam pemberitaan sebelumnya dijelaskan, bahwa pada saat itu ibu pasien kesal meninggalkan puskesmas lantaran tidak ada ketersediaan oksigen sehingga meninggalkan tempat.

Padahal, kata dia, ketersediaan peralatan serta oksigen di Puskesmas Keputih sudah memadai, di antaranya tabung oksigen kecil plus regulator sebanyak delapan unit, tabung oksigen besar plus regulator empar unit dan stok regulator oksigen dua unit.

Setelah itu, Dinkes Kota Surabaya memastikan kondisi pasien lebih lanjut pada Selasa (30/8) bersama petugas Puskesmas Keputih. Saat kunjungan ke rumah pasien, terpantau balita 5 tahun itu kondisinya sudah membaik dan sudah tidak mengalami demam tinggi.

“Berdasarkan informasi dari ART (asisten rumah tangga) di rumah tersebut, pasien keluar dari RS Putri pada Minggu (28/8), pukul 15.00 WIB,” katanya.

Belajar dari kejadian ini, Dinkes berharap bisa dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan di puskesmas seluruh Kota Surabaya ke depannya.

“Terima kasih atas masukan terhadap kinerja kami di tingkat puskesmas, kami minta maaf apabila ada pelayanan yang kurang optimal,” demikian  Nanik Sukristina. Ant

 

 

Makan Manis Sebelum Tidur Dapat Berdampak Buruk Bagi Tubuh

Makan Manis Sebelum Tidur Dapat Berdampak Buruk Bagi Tubuh

LayarIndonesia.com,Jakarta – Pakar kesehatan mengingatkan, menyantap makanan manis berlebihan sebelum tidur memiliki sejumlah dampak buruk bagi tubuh, salah satunya risiko peradangan kronis yang terkait dengan sejumlah kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, obesitas, kanker, dan diabetes.

“Gula dapat menyebabkan peradangan pada jaringan yang melapisi mulut dan tenggorokan, menyebabkan pembengkakan dan meningkatkan produksi lendir,” kata pakar neurologi dan dokter tidur Brandon R. Peters, MD, FAASM seperti dikutip dari Livestrong, Senin.

Menurut Peters, kondisi ini dapat mempengaruhi pernapasan, menyebabkan mendengkur dan memperburuk sleep apnea. Mayo Clinic mencatat, mendengkur dan gangguan tidur mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi harus ditanggapi dengan serius.

Dampak buruk lain menyantap makanan mengandung gula sebelum tidur yakni membuat seseorang tetap terjaga dan menyebabkan hiperaktif. Peters mengatakan, gula rafinasi meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, yang dapat menyebabkan sulit untuk tertidur.

Studi dalam American Journal of Lifestyle Medicine menunjukkan, diet tinggi gula dikaitkan dengan kualitas dan durasi tidur yang buruk.

Konsumsi gula sebelum tidur juga dapat mempengaruhi berat badan seseorang. Kelebihan gula akan disimpan dalam sel-sel lemak, dan jika konsumsinya berlebihan, maka dapat menyebabkan sel-sel lemak menjadi lebih besar.

Saat seseorang terjaga, tubuh mungkin dapat menggunakan gula untuk energi. Tetapi di malam hari ketika seseorang tidak melakukan aktivitas fisik, terlalu banyak asupan gula bisa menjadi masalah.

“Ketika kita makan gula sebelum tidur, kita tidak memetabolisme gula dengan benar dan itu menjadi peradangan,” kata ahli diet terdaftar Dana Ellis Hunnes PhD, RD.

Dia mengatakan, pada malam hari ketika seseorang tidur, tubuh tidak membakar gula dan cenderung mengarah pada penyimpanan lemak dan penambahan berat badan.

Pakar kesehatan menyarankan orang-orang dapat menghindari konsumsi gula menjelang waktu tidur, setidaknya 2-3 jam untuk memungkinkan pencernaan yang tepat.

“Meskipun begitu, camilan manis sesekali di malam hari mungkin bukan sesuatu yang perlu Anda khawatirkan,” tutur Peters. Ant

 

 

Program Layanan Kesehatan Dari Kemenkumham Diberikan Kepada HAKI Untuk Pemkab Pamekasan

Program Layanan Kesehatan Dari Kemenkumham Diberikan Kepada HAKI Untuk Pemkab Pamekasan

LayarIndonesia.com,Pamekasan – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia  memberikan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) pada program unggulan layanan kesehatan gratis kepada masyarakat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur.

Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Kamis, penyerahan sertifikat HAKI dari Kemenkumham RI itu melalui Pemprov Jatim.

“Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur Anom Surahno yang datang secara langsung menyerahkan ke Pemkab Pamekasan,” ujarnya.

Menurutnya, penyerahan sertifikat HAKI itu disampaikan langsung di Pendopo Pemkab Pamekasan beberapa hari lalu.

Dengan raihan ini, sambung bupati, maka program layanan kesehatan gratis yang diberi nama ‘Pamekasan Call Care/PCC‘ sudah resmi mendapat pengakuan sebagai hak untuk memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Program PCC merupakan program inovatif melayani antarjemput pasien secara gratis kepada fasilitas kesehatan (faskes) dengan kendaraan yang representatif.

Pemkab Pamekasan menyediakan satu unit mobil di masing-masing desa atau “Mobil Sigap” yang dapat dihubungi oleh pasien setiap waktu, termasuk program PCC juga menerima konsultasi kesehatan gratis selama 24 jam.

“Ini merupakan bentuk inovasi kami dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.

Bupati Baddrut Tamam lebih lanjut menjelaskan, pihaknya lalu mendaftarkan program inovatif itu ke Ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

“Sekarang sertifikat HAKI dari Kemenkumham sudah dikantongi, dan kami berharap program baik tetap dijaga, dikembangkan dan dilestarikan sehingga pelayanan serta pengabdian para abdi negara kepada masyarakat terus lebih baik,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly menyatakan, mendaftarkan kekayaan intelektual sangat penting.

Selain sebagai upaya untuk memberikan perlindungan hukum, juga untuk mencegah klaim dari pihak lain.

Karena itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkuham RI kini juga mempermudah masyarakat yang ingin mendaftarkan kekayaan intelektual, yakni bisa dilakukan secara daring. Ant

Penurunan “Stunting” Di Surabaya Melakukan Delapan Aksi Percepatan

Penurunan “Stunting” Di Surabaya Melakukan Delapan Aksi Percepatan

LayarIndonesia.com,Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, menjalankan delapan aksi untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting atau kekerdilan, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu.

“Aksi pertama adalah analisis situasi di Surabaya, dalam hal ini, kami menghitung anggaran untuk kegiatan yang akan diselenggarakan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah kota di Surabaya, Rabu.

Aksi selanjutnya, kata dia, menggunakan anggaran untuk mendukung pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan stunting serta membina kader.

“Datanya bisa dilihat per kelurahan dan kecamatan, kita bisa tahu, mana saja yang perlu disentuh menggunakan anggaran yang ada,” ucap dia.

Pemerintah Kota Surabaya selama 2021 memberikan pembinaan kepada 27 ribu Kader Surabaya Hebat (KSH), pada tahun 2022 jumlah KSH mencapai 48 ribu orang.

“Mereka ada di setiap RT, kemudian mendata kesehatan warga Surabaya. Jadi, dengan adanya KSH akan diketahui ketika ada bayi atau balita yang kurang gizi, tingginya kurang dan sebagainya,” kata dia.

Ia menambahkan, warga yang tergabung dalam Pendampingan Oleh Kader dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru atau Pendekar Biru juga mendukung upaya pemerintah mempercepat penurunan angka kasus stunting.

Menurut Wali Kota, aksi lain yang dijalankan untuk mempercepat penurunan stunting yakni lomba Generasi Emas (Eliminasi Masalah Stunting), survei melalui aplikasi Sayang Warga, pendampingan bagi ibu menyusui, pendampingan pemenuhan gizi anak, bimbingan pranikah, serta pembangunan kemitraan dengan perguruan tinggi dalam penanganan stunting.

Dia mengatakan bahwa angka kasus stunting di Kota Surabaya yang pada tahun 2021 sebanyak 12.788 kasus berhasil diturunkan menjadi 6.722 kasus pada tahun 2022.

“Kami berharap tahun 2023, Surabaya bisa bebas dari stunting,” kata dia. Ant

Ibu-Ibu Bersama Wawali Armuji Menyukseskan BIAN 2022 Di Surabaya

Ibu-Ibu Bersama Wawali Armuji Menyukseskan BIAN 2022 Di Surabaya

 

 LayarIndonesia.com,Surabaya – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengajak ibu-ibu di Kota Pahlawan, Jawa Timur, menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang telah dilaksanakan sejak 1 Agustus 2022.

“Melalui imunisasi ini, kami ingin agar anak-anak di Surabaya sehat semua. Kabarkan ke yang lainnya agar mau datang ke Posyandu,” kata Wawali Armuji saat melihat pelaksanaan imunisasi di Posyandu Tales, Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Selasa.

Sebanyak 178.876 anak usia 9-59 bulan menjadi sasaran imunisasi di Kota Surabaya. Sasaran BIAN adalah balita usia 9-59 bulan.

Armuji mengatakan imunisasi ini penting untuk mencegah anak-anak agar tidak mudah terserang penyakit.

Selain itu, lanjut dia, pada bulan imunisasi Agustus ini, pihaknya tidak hanya melaksanakan imunisasi campak dan rubella saja, tetapi juga mengejar imunisasi dasar lengkap.

“Nanti KSH (Kader Surabaya Hebat) bisa mendata yang belum datang agar bisa datang ke Posyandu. Kalau ada kendala pihak Puskesmas jemput bola,” kata Armuji.

Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan  BIAN 2022 yang digelar sejak 1 Agustus 2022 itu berdasarkan Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal P2P No. SR.02.06/II/1589/2022 tentang Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahun 2022.

“Kegiatan imunisasi ini bertujuan untuk melindungi dan mencegah anak-anak di Kota Pahlawan terjangkit penyakit,” kata dia.

Menurut dia, BIAN ini adalah pemberian imunisasi Campak-Rubella, serta melengkapi dosis imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat.

“Kami imbau untuk seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 9-59 bulan agar berperan aktif ikut serta dalam pelaksanaan BIAN,” ujar dia. Ant

Korban BJTI Surabaya Dipastikan Bpjamsostek Menerima Santunan Kematian

Korban BJTI Surabaya Dipastikan Bpjamsostek Menerima Santunan Kematian

LayarIndonesia.com,Surabaya – BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Tanjung Perak memastikan korban kecelakaan kerja meninggal dunia akibat tertimpa kontainer di depo PT Berlian Jasa Terminal Indonesia PT (BJTI) Surabaya mendapatkan santunan kematian.

Kepala Cabang Surabaya Tanjung Perak, Theresia Wahyu Dianti dalam keterangan pers Selasa menyampaikan duka yang sangat mendalam atas meninggalnya Imam Kastiawan.

“Almarhum Imam Kastiawan merupakan salah satu peserta BPJS Ketenagakerjaan dari PT Pelindo Daya Sejahtera Unit BJTI Surabaya sebagai operator head truck,” katanya.

Ia mengatakan, sebesar apapun manfaat yang diberikan tidak dapat menggantikan kehadiran orang yang dicintai.

Namun dirinya berharap semoga santunan yang diperoleh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk biaya pendidikan anak dan kesejahteraan hidup keluarga.

“Kehadiran BPJS Ketenagakerjaan tentunya memberikan perlindungan terhadap risiko sosial yang sangat mungkin dihadapi oleh pekerja saat bekerja,” katanya.

Dalam peristiwa tersebut, korban tertimpa kontainer yang mengakibatkan luka pada tangan dan kepala.

“Korban langsung dibawa ke RS PHC untuk mendapatkan penanganan dan dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.

Ia mengatakan, total manfaat yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris sebanyak Rp382.948.812 yang terdiri dari santunan kematian akibat kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan sebesar Rp210.022.992, biaya pemakaman sebesar Rp10 juta, kemudian santunan berkala selama 24 bulan yang dibayarkan secara sekaligus sebesar Rp12 juta serta beasiswa bagi dua orang anak almarhum yang saat ini kelas 3 STM dan SMP untuk menempuh Pendidikan sampai dengan menyelesaikan kuliah dengan nilai total Rp138 juta.

Selain itu, kata dia, secara otomatis, saldo Jaminan Hari Tua (JHT) juga diserahkan kepada ahli waris sebesar Rp12.925.820 beserta manfaat Jaminan Pensiun (JP) yang diberikan secara berkala sebesar Rp363.300 per bulan

“Fungsi BPJS Ketenagakerjaan adalah meringankan beban yang timbul akibat risiko kecelakaan kerja, kematian, hari tua, dan pensiun,” ujarnya.

Pihaknya, mengimbau kepada seluruh pemberi kerja untuk mendaftarkan seluruh pekerjanya. Sehingga, pekerja bisa bekerja dengan tenang tanpa khawatir akan risiko ke depannya.

“Kematian, kecelakaan bisa menimpa kita semua kapan saja tidak mengenal usia dan waktu, untuk itu, mari kita lindungi diri kita dengan program BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Pemerintah hadir melalui BPJS Ketenagakerjaan memberikan perlindungan melalui lima program yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).  Ant

Menggelar Fashion Week Menyambut HUT Ke-77 Kemerdekaan RI Di RS Dr. Soebandi Jember

Menggelar Fashion Week Menyambut HUT Ke-77 Kemerdekaan RI Di RS Dr. Soebandi Jember

LayarIndonesia.com,Jember (beritajatim.com) – Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi di Kabupaten Jember menggelar pekan berbusana perjuangan atau adat (Soebandi Fashion Week), 16-19 Agustus 2022. Kegiatan ini diikuti seluruh pegawai, mulai dari jajaran direksi hingga tukang sapu.

Dalam pekan busana ini, seluruh pegawai diwajibkan mengenakan busana bernuansa kedaerahan atau perjuangan.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati kemerdekaan ke-77 RI dan menghibur serta membahagiakan pasien-pasien yang berkunjung di RS Daerah dr. Soebandi,” kata Pelaksana Tugas Direktur RS dr. Soebandi Hendro Soelistijono, Senin (15/8/2022).

Kewajiban berbusana adat dan perjuangan ini dimulai hari ini. Ini membuat suasana di RS tampak sangat berbeda.

“Pada 16-19 Agustus akan dilakukan Soebandi Fashion Week, lokasinya di ruang rawat jalan RS dr. Soebandi setelah pukul satu siang,” kata Hendro.

Nantinya, penampilan peserta Soebandi Fashion Week akan disaksikan para pasien. “Kami berharap ini bisa berjalan lancar,” kata Hendro.

Selain itu, kegiatan ini juga untuk mempererat hubungan dan meningkatkan kebersamaan seluruh karyawan RS dr. Soebandi. Ant

Dukungan Revisi PP 109/2012 Dinyatakan Oleh Organisasi Profesi Kesehatan

Dukungan Revisi PP 109/2012 Dinyatakan Oleh Organisasi Profesi Kesehatan

LayarIndonesia..com,Jakarta – Organisasi profesi kesehatan menyatakan dukungan terhadap revisi Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau mengingat dampak rokok terhadap kesehatan masyarakat.

“Kami dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sangat mendukung upaya yang saat ini berjalan untuk merevisi PP 109/2012 agar menjadi lebih kuat dan memberikan perlindungan kesehatan yang optimal dari bahaya rokok dan sekaligus menyiapkan generasi masa depan kita yang sehat, berkualitas dan kompetitif,” ujar Ketua Umum PB IDI Dr. Adib Khumaidi dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Jakarta, Jumat.

Dia memperingatkan bahwa perilaku rokok menyebabkan beberapa penyakit yang mematikan seperti kanker, jantung dan stroke, yang persentase penderitanya meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, tidak hanya terhadap kesehatan perilaku merokok juga berimplikasi terhadap Indeks Pembangunan Manusia dan produktivitas masyarakat di saat Indonesia ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

Untuk itu tidak hanya penting untuk menyiapkan dalam aspek pelayanan ketika sakit tapi juga harus meningkatkan peran pemangku kepentingan termasuk pemerintah sebagai regulator untuk menekan perilaku merugikan seperti merokok yang disertai edukasi kepada masyarakat.

Hal serupa juga dinyatakan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso yang memperingatkan adanya peningkatan prevalensi perokok anak dan remaja di Indonesia.

Dia menyebut bahwa kondisi perokok remaja dan anak sudah berada dalam keadaan darurat.

Pada 2013, prevalensi perokok anak mencapai 7,20 persen yang kemudian naik menjadi 8,80 persen pada 2016. Pada 2018, perokok anak mencapai 9,10 persen dan kemudian naik menjadi 10,7 persen pada 2019, menurut data Kementerian Kesehatan.

“Kita sepakat dengan transformasi kesehatan yang digulirkan Kemenkes bahwa kita harus mulai bergeser ke promotif dan preventif. Rokok ini kalau sudah di hilir seperti kebakaran hutan susah dikendalikan,” katanya. Ant