https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Mengasah Kemampuan Menulis Berita Oleh Balai Bahasa Jatim – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Mengasah Kemampuan Menulis Berita Oleh Balai Bahasa Jatim

Mengasah Kemampuan Menulis Berita Oleh Balai Bahasa Jatim

LayarIndonesia.com,Sidoarjo  – Menulis berita adalah keterampilan yang mesti diasah. Karena itu, menulis berita harus dilakukan secara terus-menerus, apalagi di era digital yang membuka arus informasi melaju dengan cepat.

Topik pentingnya mengasah kemampuan menulis berita tersebut mengemuka dalam acara Sarasehan Literasi yang diselenggarakan oleh KKLP Literasi Balai Bahasa Provinsi Jatim di Aula Balai Bahasa Jawa Timur, Rabu (10/8/2022). Dengan menghadirkan Anggit Satriyo Nugroho, kegiatan Sarasehan Literasi menjadi ruang bedah tentang pentingnya menyampaikan informasi yang baik dan benar.

Di era digital setiap orang bisa jadi subjek sekaligus objek berita. Setiap orang bisa memproduksi sekaligus mengonsumsi berita. “Dengan sarasehan literasi ini, saya berharap para staf dan pegawai balai bahasa bisa memahami dan menulis berita dengan baik,” ujar Kepala Balai Bahasa Jatim, Dr. UMI Kulsum, dalam sambutannya.

Umi juga berharap, Sarasehan Literasi dapat menambah wawasan dan daya kritis peserta dalam mengonsumsi beritanya. Dengan kemampuan menulis berita, staf dan pegawai dapat menuliskan kegiatannya dalam bentuk berita.

“Saya berharap, dengan kemampuan menulis berita ini, para staf dan pegawai terbiasa menuliskan kegiatannya dalam berita,” terangnya.

Sementara itu, di hadapan puluhan peserta Sarasehan Literasi, Anggit Satriyo Nugroho mengatakan, dalam menulis berita, seorang wartawan atau jurnalis harus paham rukun iman jurnalistik.

“Syarat untuk bisa menulis berita, jurnalis harus paham rukun iman jurnalistik,” ujarnya.

Padahal, tambah Anggit, berita yang baik harus memenuhi enam syarat, yaitu 5 W (what, who, where, when, why) dan 1 H (how). Enam syarat itu untuk memastikan berita yang memang memuat informasi yang lengkap.

Anggit juga menjelaskan pentingnya kejujuran, keberanian, keobjektifan dalam menulis berita. Sehingga berita yang disampaikan tidak hanya baik, akan tetapi juga mengandung informasi yang bisa dipertanggung jawabkan.

 

“Selain 5W plus 1H, seorang wartawan, jurnalis atau siapa saja yang ingin menulis berita, harus punya sikap jujur, berani, objektif, berimbang. Tidak boleh berita yang kita tulis sumbernya tidak jelas. Fiktif,” terangnya.

Perlu diketahui, Sarasehan Literasi diikuti oleh sekira 50 orang peserta, di antaranya, staf balai BBJT, komunitas literasi, dan mahasiswa PKL. Brj

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *