https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

NU akan Merawat Jagad sebagai Lokomotif Gerakan Perubahan – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

NU akan Merawat Jagad sebagai Lokomotif Gerakan Perubahan

NU akan Merawat Jagad sebagai Lokomotif Gerakan Perubahan

Layarindonesia.com, Bangkalan –  Puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-99 Nahdlatul Ulama (NU) juga diikuti Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin secara virtual Kamis (17/2). Orang nomor dua di Indonesia itu menilai, di usianya yang menjelang satu abad, NU harus menjadi lokomotif gerakan perubahan.

Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, tema harlah ke-99 mengandung makna yang sangat dalam. NU siap berkontribusi lebih besar di tingkat global. Siap menjadi organisasi milik umat, bangsa, dan dunia.

Menurutnya, NU memiliki potensi besar untuk merawat jagat dan membangun peradaban seusai dengan tema ”Menyongsong 100 Tahun NU: Merawat Jagat, Membangun Peradaban”. Sebab, NU memiliki banyak ulama, kaum intelektual, cendekiawan berkualitas lulusan dalam dan luar negeri. ”NU juga memiliki jaringan profesional dan kelas menengah. Dari kalangan usaha atau profesi yang lain,” imbuhnya.

NU juga memiliki jaringan internasional yang sangat luas. Itu terbukti dengan banyaknya pengurus cabang istimewa (PCI) di berbagai negara. Sehingga, pihaknya optimistis keinginan besar pada harlah ke-99 ini dapat tercapai.

Dari berbagai potensi itu, tantangannya dalam mengoptimalisasikan sumber daya manusia (SDM). Sehingga, potensi itu bisa menjadi kekuatan riil yang terintegrasi, terkoordinasi, dan terkonsolidasi. ”Bagaimana kekuatan yang dimiliki itu bisa menjadi lokomotif gerakan perubahan dan perbaikan di semua aspek kehidupan,” tutur mantan anggota MPR RI itu.

Untuk mencapai itu semua, sambung Ma’ruf, bergantung pada pimpinan NU dari tingkat pusat, provinsi, dan daerah. Pimpinan di berbagai tingkatan kepengurusan adalah komando yang dapat mengoptimalisasikan potensi yang dimiliki.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, organisasinya harus menjadi cahaya. Dengan begitu, dapat memberikan kemaslahatan bagi umat tanpa mempedulikan latar belakang perbedaan. ”Jam’iyah ini harus sungguh-sungguh berfungsi membawa kebaikan,” jelasnya.

Salah satu langkah yang dilakukan untuk mencapai misi itu, NU melakukan kerja sama lintas sektor. Di antaranya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Agama, Kementerian Badan Usaha Milik Negara serta Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro.

Dari berbagai kemitraan yang dilakukaan itu, ada beberpa program yang akan diterima. Di antaranya, NU akan menerima program peremajaan sawit rakyat sekitar satu juta hektare. Program itu akan melibatkan sekurang-kurangnya 130 cabang NU di seluruh Indonesia.

Sedangkan kerja sama dengan KKP, NU menerima program membangun kampung nelayan yang akan dilakukan di 90 titik tanah air. Sementara kerja sama dengan tiga kementerian yang dilakukan di malam puncak harlah ke-99, NU akan membangun 250 badan usaha milik Nahdlatul Ulama (BMNU). ”Kita juga didik sekurang-kurangnya 10 ribu wirausaha santri,” tandansya. ram

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *