https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Puluhan Pelajar SMA Di Kediri Mengunjungi Situs Dan Tempat Wisata Budaya Sejarah – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Puluhan Pelajar SMA Di Kediri Mengunjungi Situs Dan Tempat Wisata Budaya Sejarah

Puluhan Pelajar SMA Di Kediri Mengunjungi Situs Dan Tempat Wisata Budaya Sejarah

Layarindonesia.com,Kediri – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri membawa puluhan pelajar SMA dan SMK ke tempat bersejarah. Program lawatan sejarah ini untuk menanamkan kecintaan terhadap seni budaya kepada generasi penerus.

Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Yuli Purwantoko mengatakan, kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun. Tetapi karena ada pandemi Covid-19, maka sempat tertunda selama dua tahun.

“Memang sempat tertunda karena Covid-19, jadi kita adakan lagi di tahun 2022,” jelasnya saat ditemui di Goa Jegles, Desa Keling Kecamatan Kepung, Jumat (22/7/2022).

Lawatan sejarah ini diawali dengan berkunjung ke Situs Tondowongso yang berada Desa Gayam Kecamatan Gurah. Kemudian, dilanjutkan ke Masjid Ringing Agung, Arung dan Gua Jegles dan petirtaan di Dusun Geneng Desa Brumbung Kecamatan Kepung.

Dalam perjalanan ke setiap tempat cagar budaya atau peninggalan yang dikunjungi, mereka diperkenalkan pada sejarah penemuan dan latar belakang budaya dari masing-masing tempat.

Menurut Yuli, lawatan sejarah dan budaya ini sendiri dinilai bermanfaat agar para siswa bisa mengetahui tentang asal-usul daerah asal mereka.

Apalagi, pengenalan sejarah lingkungan sekitar atau lokal perlu dilakukan sejak dini agar anak-anak masa kini dapat menghormati budaya dan sejarah bangsa.

“Harapannya kepada kaum milenial ini bisa mencintai budaya dan peninggalan nenek moyang khususnya di wilayah Kabupaten Kediri,” ungkapnya.

Meira Triantari salah satu Guru asal SMK 1 Purwoasri menambahkan, kegiatan ini dinilai bagus karena di era modernisasi atau milenial saat ini anak-anak jarang sekali yang mengetahui sejarah di desanya masing-masing yang harus dihormati.

“Nantinya dari kegiatan ini anak-anak diminta membuat karya tulis ilmiah tentang folklore atau mitos desa. Ini sangat bagus dan bermanfaat karena saya sendiri sebagai pengajar anak-anak minim tentang” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *