https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

PENDIDIKAN – Page 4 – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Kemenag  Tengah Menyusun  Silabus Pembelajaran Kurikulum Merdeka  Pada Madrasah

Kemenag Tengah Menyusun Silabus Pembelajaran Kurikulum Merdeka Pada Madrasah

Layar Indonesia,Solo -Kementerian Agama tengah menyusun silabus untuk pembelajaran kurikulum merdeka. Penyusunan silabus ini dibahas bersama dalam kegiatan “Penyusunan Silabus Pembelajaran Diversifikasi pada Madrasah Riset, Madrasah Plus Keterampilan, dan Madrasah Akademik”.

Giat ini berlangsung tiga hari, 20 – 20 Juni 2022, dan diikuti Kepala Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum dan guru-guru madrasah.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi mengatakan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin canggih dan sangat dinamis. Manusia membutuhkan layanan serba cepat. Seluruh sektor kehidupan terdampak tidak terkecuali dunia pendidikan.

“Dunia pendidikan terdampak disrupsi, layanan pendidikan yang kovensional lambat laun akan tertinggal. Dunia pendidikan dituntut mampu mengimbangi arus modernisasi dengan berbagai turunannya,” terangnya di Solo, Senin (20/6/2022).

Untuk menjawab problem tersebut, lanjut Isom, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, salah satunya implementasi kurikulum merdeka pada madrasah dan penyusunan silabus pembelajaran yang inovatif dan futuristik.

“Banyak disrupsi (gangguan) saat ini yang mengganggu tatanan kehidupan kita. Disrupsi yang paling dirasakan adalah disrupsi digitalisasi. Sekarang mau tidak mau kita dihadapkan dengan disrupsi. Siswa dan siswi kita harus dibekali untuk menghadapi kondisi tersebut. Kita tidak bisa kembali ke zaman sebelumnya,” pesannya.

Menurut Isom, ada empat hal yang perlu diberikan kepada para siswa sebagai bekal. Pertama Pengetahuan tentang digitalisasi. Kedua, pengetahuan tentang globalisasi. Ketiga, perubahan iklim. Dan keempat, perubahan pekerjaan.

“Saya berharap anak-anak dibekali pengetahuan, ketarmpilan, dan penguatan karakter agar mereka mampu survive di masa yang akan datang,” imbuh profesor bidang kajian Islam ini.(kmri)

IAIN Cirebon Study Banding Dengan UIN Malang Perihal Tata Kelola Administrasi

IAIN Cirebon Study Banding Dengan UIN Malang Perihal Tata Kelola Administrasi

Layar Indonesia,Malang-Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon melakukan studi banding soal Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum (PKBLU) di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.

Wakil Rektor bidang Administrasi Umum, Akademik dan Keuangan (AUPK), Dr Kartimi IAIN Cirebon mengatakan, tujuan pertama adalah silaturrahim, kedua adalah melakukan benchmarking perihal tata kelola keuangan dan perencanaan anggaran. Sebab IAIN Syekh Nurjati Cirebon dari Satker Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi PKBLU.

“Oleh sebab itu, kami ingin sekali menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari UIN Malang terkait segala hal terutama dalam hal perencanaan sampai pada mitigasi pengelola keuangan Satker BLU,” katanya, Kamis (09/06/2022).

Kunjungan IAIN Cirebon disambut ramah oleh perwakilan dari jajaran pimpinan rektorat yakni Wakil Rektor bidang AUPK (WR II) UIN Maliki Malang, Dr Hj Ilfi Nurdiana, didampingi Kabiro AUPK, Kabbag Umum, Kepala OKH, dan para Koordinator Perencanaan dan Keuangan.

Menanggapi kunjungan, Ning Ilfi sapaan akrab dari Wakil Rektor II UIN Malang yang saat itu mewakili pimpinan rektorat mengucapkan selamat datang sekaligus berterima kasih atas kunjungannya bersama tim.

“Kami merasa senang untuk sharing tentang pengetahuan serta pengalaman apapun itu terutama dalam hal pengelolaan keuangan BLU di kampus kami ini,” tuturnya.

Dirinya menambahkan, terkait apapun itu nanti yang ada hubungannya dengan manajemen BLU, semua informasi yang dibutuhkan akan diberikan oleh UIN Malang melalui pihak yang bersangkutan.

Selanjutnya, apapun yang dibutuhkan IAIN Cirebon di UIN Malang, pihaknya akan melayani sepenuh hati baik tentang perencanaan anggaran, mitigasi pengelolaan keuangan BLU dan lain sebagainya.

“Itu semua juga tujuannya kita bersama-sama untuk memajukan lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI),” tutupnya.(NUo)

 

Bincang Kesetaraan Perempuan Dalam Dunia Pendidikan

Bincang Kesetaraan Perempuan Dalam Dunia Pendidikan

Layar Indonesia,Blitar-Hal yang melekat dalam diri manusia adalah dilahirkan dengan beragam latar belakang. Manusia tidak dapat menolak apa yang telah digariskan, termasuk dalam memilih jenis kelamin. Dengan demikian, tidak ada pilihan apakah terlahir sebagai laki-laki maupun perempuan dan hal tersebut menjadi kenyataan yang harus diterima.

Islam memberikan porsi dan perhatian yang sama dan tentu saja tidak membedakan antara bani Adam dan Hawa, semua diperlakukan sama. Semangat egaliter ini juga yang diperjuangkan Nabi Muhammad SAW kala awal kali berdakwah  di kalangan Arab. Membuang jauh-jauh budaya jahiliyah yang antara lain memberikan stigma buruk kepada anak perempuan, bahkan tidak menginginkannya dengan membunuh dalam posisi hidup lantaran dianggap sebagai aib keluarga.

Semangat kesetaraan atau egaliter inilah yang ditawarkan Islam saat pertama kali dikenalkan kepada masyarakat Arab kala itu. Meski semula mendapat perlawanan, tetapi akhirnya dapat diterima dan menjadi pembeda dengan kepercayaan dan tradisi sebelumnya. Ujungnya, kesetaraan itu juga yang memacu semangat perempuan untuk menambah pengetahuan dan mengasah keterampilan sehingga kiprahnya dapat dirasakan hingga kini.

Kendati semangat kesetaraan tersebut telah didengungkan beberapa abad silam, namun dalam praktiknya ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Di berbagai kawasan masih terjadi stigma dan perlakukan yang tidak menggembirakan terhadap perempuan.

Di Indonesia sendiri, ikhtiar agar perempuan memiliki peran dan kedudukan yang setara juga harus diperjuangkan dengan sangat keras. Lahirnya istilah emansipasi wanita yang digaungkan oleh Raden Ajeng (RA) Kartini menjadi salah satu penanda, bahwa memperjuangkan kesetaraan tersebut masih menimbulkan resistensi atau perlawanan. Baik dari pribadi maupun anggapan masyarakat secara umum.

Pesan Egaliter dalam Al-Qur’an

Sebagai negara dengan memiliki jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia, sudah selayaknya wacana dan kesadaran terkait pesan agama juga didengungkan. Hal ini penting agar umat Islam di Indonesia memiliki kesadaran yang utuh akan pesan yang telah disampaikan, salah satunya adalah dalam kitab suci, Al-Qur’an.

Sekadar menyebutkan, Islam juga mengajarkan kesetaraan hak melalui surat Al-Baqarah ayat 228 dan surat An-Nahl ayat 97. Secara umum, kedua ayat tersebut menyampaikan pesan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dan mendapat imbalan yang sepadan pula. Continue reading →

Mahasiswa Malang Meraih Juara 2 Pada Ajang Business Plan Competition 2022

Mahasiswa Malang Meraih Juara 2 Pada Ajang Business Plan Competition 2022

Layar Indonesia,Malang-Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang berhasil meraih juara 2 pada ajang Business Plan Competition 2022 dengan biskuit ‘Si Mbok’ produk bisnis karya.

Event nasional diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang diselenggarakan selama dua hari, Sabtu-Ahad (04-05/06/2022) di IAIN Madura sekaligus dalam rangka memperingati Dies Maulidiyah UKK FPM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Madura.

Salah satu tim, Suryati Ningsih mengatakan, biskuit tersebut dapat dijadikan sebagai  jajanan alternatif bagi segala usia, terlebih bagi pelaku program diet. Termasuk cocok dikonsumsi untuk anak-anak hingga dewasa, dalam perjalanan, suasana santai, hari besar, atau camilan seharian.

“Biskuit kaya serat kasar membuat makanan ini cocok bagi orang yang ingin menjaga berat badan,” katanya.

Menurutnya, biskuit ‘Si Mbok’ memiliki kepanjangan yakni si manis bertongkol. Awalnya adalah bagian bonggol jagung  manis  yang  biasanya dijadikan sebagai pakan ternak, kemudian melalui kreativitas dan sentuhan tangan dingin disulap menjadi biskuit.

“Beberapa mahasiswa yang terlibat adalah saya, Ahmad Alfian, dan Riska Febriyanti merupakan mahasiswa Akuntansi dan Perbankan Syariah semester enam FE UIN Malang menyulap bonggol menjadi biskuit yang renyah dan nikmat,” terangnya.

Ningsih menambahkan, dengan makanan biskuit tersebut dapat memberikan rasa kenyang yang lama, rendah kalori, gula, dan lemak yang dapat memicu obesitas. Bahan kaya serat akan mengikat lemak dalam darah hingga kadar kolesterol dalam tubuh menurun.

“Risiko penyakit jantungpun bisa dihindari,” pungkasnya.

Lain halnya, Ahmad Alfian mengaku, mahasiswa akuntansi yang terbiasa memenangkan berbagai ajang kompetisi olimpiade akuntansi, penulisan esai, dan bisnis plan pada perguruan tinggi di Jawa Timur ini bahwa Business Plan Si Mbok dapat menjelaskan prospek pasar, nilai ekonomis, dan komposisi kandungan gizi yang layak dijadikan nilai tambah bagi masyarakat pasca pandemi.(NUo)

Menata Langkah IPNU Dalam Kongres XX Di Lombok

Menata Langkah IPNU Dalam Kongres XX Di Lombok

LayarIndonesia,Jakarta-Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) telah menetapkan tanggal pelaksanaan Kongres XX pada tanggal 14–17 Juli 2022 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tentunya pelaksanaan Kongres jangan hanya dijadikan momentum pergantian kepemimpinan, namun juga kesempatan pengembangan dan pemantapan langkah progressif organisasi dalam menyoal eksistensi peran pelajar untuk umat.

Melihat perkembangan nasional serta dinamika saat ini, IPNU menghadapi tantangan yang berat dalam menunjukkan kapasitasnya untuk mewujudkan pelajar berkualitas yang nantinya dapat ikut bersaing dalam kancah nasional maupun internasional. Keberadaan IPNU yang semakin “diremehkan” karena dirasa tidak mampu untuk menjalankan fokus segmentasinya dalam ranah keterpelajaran, menjadikan Kongres tahun ini sangat krusial untuk keberlangsungan organisasi kedepannya.

Arah organisasi

Sejak berdiri pada tahun 1954 banyak dinamika perubahan terjadi di dalam tubuh IPNU, salah satunya yang hingga saat ini masih dipersoalkan adalah arah organisasi IPNU yang dirasa keluar dari lingkup pelajar dengan adanya ekspansi pada ranah perguruan tinggi juga tingkatan organisasi di atasnya. Sehingga muncul pernyataan bahwa IPNU harus kembali ke khittah yaitu hanya mengurusi pelajar seperti pernyataan Gus Nusron Wahid saat Debat Kandidat Ketua Umum IPNU 14 April lalu.

Nyatanya IPNU memiliki cita-cita yang lebih dari pada sekedar kaderisasi pelajar, mengingat dawuh Ketua Umum pertama IPNU KH Tolchah Mansoer bahwa cita-cita IPNU ialah membentuk orang yang berilmu dan dekat dengan masyarakat. Dalam artian bahwa IPNU memiliki peran serta ikut mewujudkan kemaslahatan umat dengan menjadi bagian dari umat itu sendiri. Serta mendorong tumbuh kembang pondasi yang telah ditanamkan oleh para masyaikh dan pendiri NU.

Maka dari itu, tidak salah jika IPNU mulai mengepakkan sayapnya ke ranah krusial seperti perguruan tinggi. Tentunya hal ini diperlukan untuk menumbuhkan jaringan di berbagai tempat sehingga tujuan organisasi dapat terlaksana lebih efektif.

Jika IPNU hanya dibatasi pada ranah pengembangan pelajar, hal ini tentunya akan mematahkan pondasi yang telah dibangun sebelumnya. Serta menciptakan kekosongan pengaruh dari NU di ranah usia muda para pelajar dan akan berdampak buruk ke depannya.

IPNU back to komisariat

Masuknya IPNU di sekolah memang sangat penting menimbang ranah utamanya yang berada dalam segmentasi pelajar. Namun, hal ini tentunya tidak mudah melihat adanya kekhawatiran dari lembaga pendidikan terkait beberapa regulasi yang ada, sehingga mempersulit masuknya IPNU.

Hal ini semakin sulit dengan kurangnya pendampingan dari Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU dan Rabitah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU untuk menyelasaikan pekerjaan rumah bersama ini. Walaupun terdapat arahan di pusat, namun tidak merata sampai ke bawah.

Hal ini tentunya menjadi evaluasi bagi kita bersama untuk tidak ‘mengkambing hitamkan’ salah satu pihak, namun memperkuat kerja sama di antara banom NU.

Hadirnya IPNU di sekolah tidak harus dilihat dengan adanya komisariat, namun yang harus kita prioritaskan adalah bagaimana dapat menanam bibit kader di setiap sekolah. Seperti PC IPNU Jombang yang aktif mengadakan kegiatan Jum’at berkah pada tiap sekolah, sehingga hal ini akan menumbuhkan kader yang diharapkan nantinya dapat menjadi penggerak IPNU di lingkungannya.

Keberadaan IPNU di pesantren juga menjadi amat krusial, mengingat sejarah lahirnya NU yang tidak lepas dari pesantren. Sehingga terdapat pengibaratan NU adalah pesantren besar dan pesantren adalah NU kecil.

Dalam rangka mengoptimalkan peran IPNU di pesantren, perlu adanya aturan yang jelas terhadap pengembangan IPNU di pesantren. Bagaimana sekiranya hal tersebut juga memperhatikan aspek dan kultur pesantren, sehingga kader IPNU di pesantren dapat menentukan arah geraknya dalam lingkup pesantren.

Mengacu pada trilogi dan panca kesadaran santri yang dibuat oleh KH Zaini Mun’im Pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, selain memiliki ilmu yang mumpuni, seorang santri juga diharuskan agar dapat memberikan kontribusinya pada masyarakat dalam mewujudkan kemaslahatan umat.

Tentunya hal ini selaras dengan cita-cita IPNU. Pesantren dengan ribuan santri dari berbagai daerah juga lembaga pendidikan di bawahnya, jika bisa memaksimalkan hal ini, secara tidak langsung IPNU telah menumbuhkan bibit kader di daerah asal santri.

Harus ada langkah yang tegas dalam memperkuat jaringan pesantren dan sekolah seperti menentukan nilai apa yang harus mereka terapkan dalam ruang lingkup pelajar serta memperkuat kembali jaringan dengan pihak terkait seperti dinas pendidikan.

Demikian pula hadirnya komisariat perguruan tinggi harus dimaksimalkan untuk memperkuat basis intelektual IPNU dan pendampingan bagi komisariat lainnya. Dengan memantapkan langkah di komisariat akan menjadi pondasi yang kuat untuk tingkatan di atasnya. Hal ini harus menjadi sinergi yang utuh dan erat bagi organisasi.

Salah satu hal yang juga harus mulai kita perhatikan adalah pengembangan kualitas kader. Alih-alih terus melakukan pembentukan komisariat. Saat ini kita terus menggalakkan pembentukan komisariat namun lupa untuk terus mengayomi mereka yang telah terbentuk sehingga pada akhirnya banyak komisariat yang mati.

Mengawal kongres

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perhelatan forum musyawarah tertinggi IPNU yaitu Kongres pada tahun ini menjadi sangat krusial untuk keberlangsungan organisasi ke depannya. Momentum saat ini, harus kita maksimalkan untuk kembali menumbuhkan kepercayaan, serta memantapkan arah organisasi. Dengan kata lain, marilah kita kesampingkan sejenak kepentingan dan ego kita masing-masing sebagai wujud cinta kita pada ikatan.

14 April lalu, kita telah bersama menyaksikan Debat Kandidat Calon Ketua Umum IPNU. Setiap kandidat telah menyampaikan visi-misinya untuk kemajuan organisasi. Jika diperhatikan lagi, ada hal yang sama dalam tiap kandidat yaitu mewujudkan IPNU yang inovatif serta kolaboratif dalam menyongsong peradaban dunia. Maka harapannya, apapun hasil dari kongres dapat kita terima dan dilaksanakan dengan baik.(NU)

Pengadaan Program Pemerintah Kepada Santripreneur Guna Mendorong Perekonomian Nasional

Pengadaan Program Pemerintah Kepada Santripreneur Guna Mendorong Perekonomian Nasional

LayarIndonesia,Jakarta-Indonesia saat ini berada dalam masa transisi dari pandemi menuju endemi. Tentunya hal ini tak lepas dari berbagai upaya dalam menangani pandemi Covid-19 yang telah dilakukan Pemerintah dengan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

Pulihnya perekonomian nasional di mana pada kuartal pertama tahun 2022 ekonomi nasional bisa tumbuh 5,01% (yoy), berkat terkendalinya penanganan Covid-19. Terkendalinya Covid-19 di Indonesia merupakan faktor penting yang mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa terkendalinya pandemi ini tentu juga berkat dukungan berbagai pihak, termasuk juga para ulama, kyai, dan tokoh agama yang tak henti-hentinya menyerukan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan menjadikan program vaksinasi menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Pandemi Covid-19 saat ini sudah jauh lebih baik. Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah SWT, setelah 1 bulan dari masa mudik, tidak ada peningkatan kasus harian Covid-19,” ungkap Menko Airlangga dalam Pelantikan dan Milad ke-44 Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Kedoya Utara – Jakarta Barat, Minggu 5 Juni 2022,
Sebagai salah satu upaya mendorong perekonomian nasional, Menko Airlangga dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa Pemerintah tengah mendorong ekonomi syariah dan Lembaga Keuangan Syariah. Selain itu, Pemerintah juga memiliki Program Santripreneur.

“Program Santripreneur diinisiasi untuk mendorong santriwan-santriwati agar bisa menjadi wirausahawan yang tangguh,” kata Menko Airlangga.

Menutup sambutannya, Menko Airlangga yang juga merupakan Ketua Majelis A’la PP MDI dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa mengharapkan MDI turut berperan aktif dalam pengembangan ekonomi umat agar kesejahteraan umat Islam di Indonesia dapat dicapai. MDI juga harus menjadi penggerak utama bagi dakwah Islam yang damai dengan bersinergi dengan para ulama, kyai, dan para ustadz.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga turut memberikan piala kepada santri pemenang lomba pidato nasional yang diadakan oleh MDI. “Melalui peran MDI diharapkan dapat melahirkan banyak pendakwah yang menciptakan kesejukan dan keteduhan bagi masyarakat yang memiliki visi dan misi yang sama dalam menebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin,” pungkas Menko Airlangga.
Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Menteri Perindustrian, Wakil Ketua DPR RI, Ketua Majelis Dakwah Islamiyah beserta jajaran, serta Pengasuh Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah.(zsr)

Pemkab Bangkalan Lakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Dengan Perpustakaan UTM

Pemkab Bangkalan Lakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Dengan Perpustakaan UTM

LayarIndonesia.com, Bangkalan – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bangkalan melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Kamis (2/6/2022).

Acara yang digelar di Gedung Rektorat UTM lantai 5 tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Diskominfo Kabupaten Bangkalan Agus Sugianto Zein beserta jajarannya. Sementara dari pihak UTM dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Deny Setya Bagus Yuherawan serta Kepala Perpustakaan UTM Iriani Ismail.

Kepala Diskominfo Agus Sugianto Zein dalam sambutannya mengatakan bahwa kerjasama yang dilakukan dengan Perpustakaan UTM sangatlah penting. Hal itu untuk mengembangkan gerakan literasi di lingkungan pemerintah pada khususnya.

“Gerakan membangun literasi merupakan langkah awal untuk menuju sebuah kemajuan. Tanpa literasi yang bagus mustahil sebuah daerah bisa berkembang,” ujarnya.

Seyogyanya pemerintah bisa membangun dan mendorong agar masyarakat gemar mencari literasi minimal dengan membaca buku atau informasi yang bisa diperoleh dari internet. Karena menurutnya saat ini dengan berkembangnya teknologi sangat mudah untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

“Tidak ada alasan untuk tidak membangun gerakan literasi karena saat ini dihadapan kita sejak bangun tidur sampai mau tidur lagi sangat mudah mendapat informasi,” imbuhnya.

Diskominfo sendiri kata Agus, mempunyai sejumlah fasilitas untuk mendukung gerakan literasi. Diantaranya lanjut Agus, Diskominfo mengelola Radio Bangkalan FM, ada juga majalah Lensa dan Web yang berisi informasi soal Kabupaten Bangkalan.

“Kita maksimalkan semua fasilitas itu untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat Bangkalan,” tuturnya. Continue reading →

Pemkab Bangkalan Berikan Pentingya Pemahaman Keselamatan Lalu Lintas Ke Pelajar

Pemkab Bangkalan Berikan Pentingya Pemahaman Keselamatan Lalu Lintas Ke Pelajar

LayarIndonesia.com, Bangkalan – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bangkalan melaksanakan road show ke sekolah-sekolah. Hal ini dilakukan dalam rangka sosialisasi tertib lalu lintas kepada pelajar. Lokasi yang dipilih adalah UPTD SMPN 7 Bangkalan, Selasa (31/5/2022). 

Kepala Dishub Bangkalan melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Keselamatan, Agung Firmansyah mengatakan, tujuan sosialisasi kepada para pelajar untuk memberikan pemahaman tentang pengetahuan Prasarana Keselamatan lalu lintas dan etika berlalu lintas.

Dijelaskanya, Pendidikan diharapkan mampu membentuk pribadi cerdas dan bertanggungjawab, salah satunya ketika berlalu lintas jalan.

Pendidikan keamanan di jalan raya (road safety education) memainkan peranan penting dalam membentuk sikap dan perilaku anak dan remaja. Dengan pemahaman tersebut dapat mendorong mereka menjadi pengguna jalan yang bertanggung jawab. “Mencetak pribadi seperti itu akan semakin maksimal saat diterapkan sejak pelajar ,” ujarnya Continue reading →

Penuhi Kebutuhan Fasilitas Pembelajaran, ITS Dirikan Tower 2

Penuhi Kebutuhan Fasilitas Pembelajaran, ITS Dirikan Tower 2

LayarIndonesia.com, Surabaya– Setelah sukses dengan pembangunan Tower 1, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali membangun gedung Tower 2 untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pembelajaran. Mengawali proses pembangunannya, ITS melakukan seremoni groundbreaking atau peletakan batu pertama gedung Tower 2 yang berlokasi di area Departemen Teknik Elektro ITS, Rabu (27/4).

Pembangunan Tower 2 ini merupakan hasil kerja sama ITS dengan PT Wijaya Karya (WIKA). Seremoni dihadiri langsung oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng, Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) ITS Dr Ir Lily Pudjiastuti, Ketua Senat Akademik (SA) ITS Prof Dr Syafsir Akhlus, Ketua Ikatan Alumni Elektro ITS (IKA ELITS) PW Jatim Rudy Kurniawan, Direktur Operasi III PT WIKA Ir Rudi Hartono, serta sejumlah mitra perusahaan dan jajaran pimpinan ITS.

Continue reading →

Mendikbudristek Luncurkan Program Revitalisasi Bahasa Daerah

Mendikbudristek Luncurkan Program Revitalisasi Bahasa Daerah

Layarindonesia.com, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan terbaru Merdeka Belajar. Program yang masuk dalam episode 17 ini bergerak dalam Revitalisasi Bahasa Daerah.

“Hari ini kami meluncurkan Merdeka Belajar episode 17 yakni Revitalisasi Bahasa Daerah dan Merdeka Belajar ini kami lakukan pas dengan hari Bahasa Ibu Internasional 21 Februari,” kata dia dalam Peluncuran Merdeka Belajar Episode 17: Revitalisasi Bahasa Daerah, Rabu (23/2).

Nadiem mengatakan program ini dibentuk guna melindungi bahasa daerah dari kepunahan. Dikatakan olehnya, secara global dalam 30 tahun terakhir ada 200 bahasa daerah yang punah di seluruh dunia.

Angka tersebut tentunya sangat besar. Mengingat bahwa Indonesia memiliki sejumlah bahasa daerah, apabila hal itu terjadi secara signifikan, maka kekhasan daerah tersebut akan terkikis.

Ia pun menambahkan, program ini dibangun agar kekayaan bahasa daerah Indonesia tetap terjaga, yang mana terdapat 718 jenis bahasa daerah. “Tapi sayang sekali banyak bahasa daerah yang terancam punah,” kata dia.

Nadiem pun meyakinkan, program ini diluncurkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, yakni bahasa bukan sekadar kumpulan kata. Namun, juga merupakan identitas suatu bangsa.

“Kalau bahsa daerah kita punah itu artinya kita kehilangan identitas, kehilangan kebhinekaan, kita hilang bukan hanya sejarah tapi segala jenis kearifan lokal,” tandas dia. (jps)