https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Perbandingan Harga Pangan Singapura-RI Oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Perbandingan Harga Pangan Singapura-RI Oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia

Perbandingan Harga Pangan Singapura-RI Oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia

Layar indoneia,Jakarta-Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan mengkritik, klaim Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terkait perbandingan harga sembako di Indonesia yang lebih murah ketimbang di Singapura. Menurutnya, perbandingan harga yang diklaim Mendag Zulhas tidak apple to apple. Mengingat, pendapatan per kapita penduduk kedua negara itu memiliki perbedaan yang amat mencolok

“Menurut Ikappi (perbandingan harga sembako) tidak apple to apple. Karena perbandingan antara Indonesia dengan Singapura pendapatan per kapitanya saja jauh,” ujar Reynaldi di Jakarta, Selasa (28/6).

Ikappi pun mengingatkan Mendag Zulhas agar lebih berhati hati dalam membuat pernyataan terkait kapasitasnya sebagai seorang pembantu presiden. Sebab, masyarakat masih dibebani atas mahalnya berbagai harga kebutuhan pangan.

“Beberapa pernyataannya adalah sejak dilantik Mendag (Zulhas) bilang bahwa kaget bahan pangan naik, padahal bahan pangan sudah naik beberapa minggu terakhir,” contohnya.

Reynaldi mencatat, harga cabai rawit merah masih dijual tinggi mencapai Rp110 ribu sampai Rp 120 ribu per kilogram. Saat situasi normal, harga pangan bercita rasa pedas tersebut maksimal dijual Rp50 ribu per kilogram.

Selain cabai, harga bawang merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp 60 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp25 ribu per kilogram. Kemudian, bawang putih dibanderol Rp 40 ribu per kilogram dari Rp20 ribu per kilogram.

Selanjutnya, telur ayam naik menjadi Rp284 ribu per kilogram dari Rp 24 ribu per kilogram. Pun, daging sapi mengalami kenaikan menjadi Rp140 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp100 – Rp 110 ribu per kilogram.

“Ini adalah beberapa komoditas yang mengalami kenaikan (drastis),” tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim harga bahan pangan cukup stabil. Dia pun turut membandingkannya dengan harga bahan pangan di negara tetangga.

Salah satu negara yang jadi perbandingan bahan pangan adalah Singapura. Dia mengumpulkan data dari sejumlah pasar yang dikunjunginya sejak beberapa waktu lalu.

“Tapi dibadingkan negara lain, ini saya bawa datanya, beras kita itu antara Rp 10-12 ribu, di Singapura beras itu Rp 32 ribu, jadi ini pemerintah sudah luar biasa (memberikan subsidi), jadi kalau subsidinya mau dinaikkan lagi, Mau subsidi naik? Pemerintah bisa kolaps,” kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (25/6).

Contoh lainnya, dia mengungkap, harga daging ayam di dalam negeri berkisar Rp 38.000 per kilogram. Sementara di Singapura sebesar Rp 129.000 per kilogram. Selisih ini sangat jauh dari kondisi dalam negeri, meski di dalam negeri harga tersebut terbilang tinggi.

“Daging sapi, tadi kita Rp 140.000 ya (per kilogram), kalau saudara-saudara kr Singapura (harganya setara) Rp 170.000, dan Hanoi Rp 170.000 (per kilogram,” terangnya.(Mrd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *