https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Perekonomian Jatim Didorong Dengan Serapan Tenaga Kerja Dan Investasi Oleh Onemed – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Perekonomian Jatim Didorong Dengan Serapan Tenaga Kerja Dan Investasi Oleh Onemed

Perekonomian Jatim Didorong Dengan Serapan Tenaga Kerja Dan Investasi Oleh Onemed

LayarIndonesia.com,Surabaya – Perusahaan produsen alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri (JMI) atau OneMed memiliki komitmen yang besar untuk turut memajukan sektor ekonomi dan kesehatan di Indonesia, terutama di daerah Jawa Timur (Jatim).

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Jayamas Medica Industri adalah dengan berekspansi membangun fasilitas produksi baru di Jatim. Ini menambah penanaman modal di Jatim semakin meningkat.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) investasi dalam bentuk PMDN di Jatim pada kuartal II/2022 mencapai Rp18,6 triliun, naik 34,1% secara year on year (yoy).

Dan 2022, Jayamas Medica Industri siap untuk berekspansi dengan mengembangkan fasilitas di tanah milik perseroan di Mojoagung II, Wonosalam Jombang, dan Lamongan.

Selain di dua daerah di Jawa Timur tersebut, pada tahun ini perseroan juga akan membangun fasilitas baru di Kawasan Industri Terpadu Batang atau KITB di Jawa Tengah.

Sebagai salah satu perusahaan produsen alat-alat kesehatan habis pakai dengan produk buatan lokal terbanyak di Indonesia, Jayamas Medica Industri tergolong konsisten melakukan ekspansi sejak awal berdiri.

Adapun, setelah pertama kali didirikan oleh dr Jemmy Hartanto pada 2000 di Jawa Timur, dr. Jemmy kemudian berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik pertamanya seluas 2.200 meter persegi di Krian pada 2002 dengan hanya 50 karyawan untuk memproduksi kantong urine, alat tes kehamilan, dan produk-produk antiseptik serta disinfektan.

Terus berkembang, Jayamas Medica Industri kemudian melakukan perluasan pabrik di Krian, Sidoarjo pada 2006 hingga menjadi seluas 8.000 meter persegi dengan 500 karyawan dan menambahkan jarum suntik sekali pakai ke dalam portofolio perusahaan.

Selanjutnya, perseroan berhasil mengantongi sertifikasi ISO 13485 untuk Sistem Manajemen Mutu untuk Alat Kesehatan dan menerima sertifikasi Cara Pembuatan dan Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dari Kementerian Kesehatan RI pada 2013.

Berikutnya, Jayamas Medica Industri telah menerima kualifikasi ISO 9001 tentang Sistem Manajemen Mutu sejak 2005 hingga sekarang. Berbekal dua kendali mutu tersebut, pada 2016, dr. Jemmy Hartanto percaya diri untuk mendirikan pabrik kedua di Mojoagung dengan total luas lahan 23.707 meter persegi dan juga mulai mengakumulasi land bank di Lamongan, Jatim, untuk mengantisipasi ekspansi perseroan di masa mendatang.

Pada 2020, JMI berhasil menyediakan 50 juta keping alkohol swab sebagai dukungan penuh untuk Kementerian Kesehatan dalam memerangi pandemi Covid-19, di samping menerima sertifikat EC (European Conformity) untuk Alat Kesehatan Jaminan Kualitas Produksi dari TÜV Rheinland untuk jarum suntik sekali pakai dengan jarum dan jarum suntik sekali pakai tanpa jarum.

Pada 2021, Jayamas Medica Industri mengakuisisi land bank di Mojoagung untuk Pabrik Mojoagung II dan Wonosalam serta menyelesaikan akumulasi lahan untuk land bank di Lamongan.

“Melalui perjalanan panjang dalam mengembangkan sejumlah fasilitas tersebut, Jayamas Medica Industri kini sudah memiliki sedikitnya 3.200 stock keeeping unit (SKU) aktif yang ada di 6 kategori [per 31 Maret 2022],” kata pendiri sekaligus Presiden Komisaris JMI dr. Jemmy Hartanto, Kamis (18/8/2022).

Jayamas Medica Industri juga tercatat sebagai produsen alat-alat kesehatan habis pakai buatan anak bangsa terbanyak di Tanah Air dengan 493 produk asli Indonesia atau 4,87% dari total 10.109 alat kesehatan yang terdaftar di Kementerian Kesehatan.

“Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam mendorong produk-produk manufaktur lokal, melalui kebijakan tingkat komponen dalam negeri [TKDN], demi membangun kemandirian produk farmasi dan alat kesehatan,” tambah Jemmy.

Hampir lebih dari dua dekade beroperasi, Jayamas kini memiliki 1 pusat distribusi nasional di Gresik, Jawa Timur, 20 kantor cabang/fasilitas logistik, dan 19 kantor penjualan yang tersebar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra (per 31 Maret 2022).

Sementara itu, total land bank perseroan yang siap digunakan untuk ekspansi tercatat lebih dari 163.719 meter persegi. Selain itu, perseroan juga memasok 1.700 rumah sakit di Indonesia, dari total sekitar 2.985 RS. Perseroan juga menggandeng 3.475 apotek dan gerai alat kesehatan.

“Sebagai salah satu market leader alat kesehatan di Indonesia, Jayamas Medica Industri memiliki 3.200 produk aktif dan 74 produk dengan brand perseroan [hingga 31 Maret 2022] yang tersebar di 514 kota dan 34 provinsi,” jelas direksi.

Langkah Jayamas Medica Industri untuk berekspansi secara nasional jelas akan berdampak positif kepada serapan tenaga kerja di Jawa Timur.

Sebagai informasi, sejak 2019 hingga 2021 jumlah tenaga kerja Jayamas Medica Industri terus mengalami pertumbuhan. Pada 2019, jumlah tenaga kerja perseroan mencapai 964 orang. Jumlah tersebut bertambah pada 2021 sehingga totalnya mencapai 1.083 orang.

Jayamas Medica Industri juga menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan peran dan

jumlah kaum perempuan dalam keluarga besar karyawan perusahaan. Pada 2021 lalu, jumlah karyawan perempuan Jayamas Medica Industri mencapai 637 orang, dari total karyawan sebanyak 1.083 orang.

“Selain itu Jayamas Medica Industri juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan kemampuan dari para pekerjanya. Sebab perseroan telah menyediakan sejumlah program pengembangan yang komprehensif bagi para karyawan,” tandas dr. Jemmy. Brj

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *