https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

KESEHATAN – Page 6 – Layar Indonesia

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

WHO Beri ‘Warning’ ke Jabar-Jatim-Banten

WHO Beri ‘Warning’ ke Jabar-Jatim-Banten

Layarindonesia.com, Jakarta – Meski kasus di sebagian besar wilayah Indonesia turun, pemerintah diminta tetap mewaspadai dan mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga meminta untuk memonitor perkembangan Corona di sejumlah provinsi karena mobilitasnya yang tinggi.

“Terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten, yang telah mencapai tingkat mobilitas pra pandemi,” ungkap WHO dalam laporan mingguan per Rabu, 15 September 2021.

Tren peningkatan mobilitas terlihat di seluruh provinsi di Jawa-Bali, terutama di lokasi transit (halte, stasiun, terminal, dan semacamnya) serta lokasi perbelanjaan ritel dan rekreasi. WHO memperingatkan peningkatan mobilitas dapat menyebabkan peningkatan interaksi di antara orang-orang yang dapat memengaruhi penularan COVID-19.

Badan kesehatan dunia itu juga meminta adanya rencana antisipasi dan mitigasi sebab peningkatan mobilitas akan berdampak pada transmisi kasus dan kenaikan infeksi COVID-19.

Kabar baiknya, persentase positivity rate yang mencapai puncak di pertengahan Juli dengan 30,5 persen disoroti WHO menurun drastis dengan capaian testing minimal di hampir seluruh provinsi Indonesia. Dalam catatan WHO, Indionesia mengalami penurunan 30 persen kasus di rentang tanggal 6 hingga 12 September, jika dibanding dengan minggu sebelumnya. (dtk)

Lagi-lagi China diserang  COVID-19, Warga Kembali Diminta Tinggal di Rumah

Lagi-lagi China diserang COVID-19, Warga Kembali Diminta Tinggal di Rumah

Layarindonesia.com, Jakarta – Sebuah kota di kawasan China tenggara, Xiamen, kembali melaporkan kasus aktif COVID-19. Pada Sabtu (18/9/2021), penduduk sekitar diimbau untuk tetap tinggal di rumah dan menutup berbagai tempat umum. Penyebaran virus ini muncul selama musim liburan.

Pemerintah Xiamen, mengatakan kepada penduduk setempat untuk tidak meninggalkan rumah jika tidak ada keperluan, menutup taman, tempat-tempat hiburan dan tempat olahraga, serta menghentikan kegiatan massal termasuk perjalanan liburan, pameran, dan pertunjukan.

Langkah-langkah pembatasan menuju lockdown penuh ini dimulai sejak hari pertama dari empat hari masa liburan Festival Pertengahan Musim Gugur. Biasanya, ini puncak musim perjalanan di seluruh China.

Xiamen, merupakan salah satu dari empat kota di provinsi Fujian. Tercatat, kurang lebih 5 juta orang tinggal di Xiamen. Kota ini merupakan hotspot baru virus corona di China yang telah melaporkan kasus COVID dalam beberapa hari terakhir.

Sejumlah pembatasan yang telah diterapkan di antaranya larangan mengunjungi kompleks perumahan Xiamen tanpa persetujuan, lalu lintas kendaraan yang tidak penting dilarang keluar masuk area perumahan, dilarang makan di restoran, kafe, dan tempat lainnya.

Sebelumnya, pusat transportasi Xiamen telah melaporkan 92 kasus COVID-19 dalam seminggu terakhir. Itu merupakan setengah dari jumlah kasus di Putian, di mana infeksi pertama dilaporkan pada 10 September.

Pihak berwenang Xiamen pada Senin mengatakan pasien pertama di klaster Xiamen melakukan kontak dekat dengan kasus di Putian.

Sementara sejak 10 September, provinsi Fujian telah melaporkan 292 infeksi COVID-19.

Wabah ini terjadi menjelang liburan Hari Nasional selama seminggu yang dimulai pada 1 Oktober. Ini merupakan musim turis yang jauh lebih sibuk daripada festival Pertengahan Musim Gugur.

Wabah domestik terakhir pada akhir Juli hingga Agustus lalu menyebar ke puluhan kota di China, memukul sektor pariwisata, perhotelan, dan transportasi China. (dtk)

Terima Bantuan Rp 444 Juta, 37 Perawat Meninggal Akibat Covid-19

Terima Bantuan Rp 444 Juta, 37 Perawat Meninggal Akibat Covid-19

Layarindonesia.com, Surabaya – Sebagai bentuk kepedulian dan rasa kemanusiaan kepada tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19, Pasar Modal Indonesia menyerahkan santunan kepada 37 orang keluarga atau ahli waris dari Perawat asal Surabaya, Jawa Timur. Penyerahan santunan dilakukan melalui daring dan luring, di kantor DPD PPNI Kota Surabaya, di kawasan Jalan Ketintang Timur Surabaya, Jumat (17/9/2021).

Santunan tersebut berupa uang tunai senilai Rp 444 juta yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua Panitia HUT Pasar Modal Indonesia, Syafruddin melalui Ketua DPD PPNI Kota Surabaya, Misutarno, S.Kep., Ns., M.Kep, yang disaksikan perwakilan keluarga dan ahli waris dari Perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Syafruddin yang juga menjabat sebagai Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengatakan santunan senilai Rp 444 juta ini merupakan bantuan untuk biaya pendidikan anak dari para Perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19. Jumlah tersebut nantinya akan diserahkan kepada 37 orang keluarga atau ahli waris, yang setiap bulan akan mendapatkan santunan sebesar Rp1 juta selama satu tahun.

“Kami dari perwakilan industri pasar modal sangat prihatin dengan banyaknya tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19. Pemberian santunan ini merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Pasar Modal Indonesia bertema penanganan dan pencegahan Covid-19, terutama pemberian santunan bagi para perawat yang gugur dalam membantu menangani Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD PPNI Kota Surabaya, Misutarno, S.Kep., Ns., M.Kep menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian dari Pasar Modal Indonesia dengan memberikan santunan bagi para perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19. Selain dari sejumlah pihak, organisasi profesi yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga memberikan santunan bagi setiap perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19.

“Sebagai bentuk kepedulian, kami dari organisasi profesi PPNI juga memberikan santunan sebesar Rp7,5 juta bagi setiap perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19. Rinciannya, dari DPP PPNI Pusat sebesar Rp5 juta, dari DPW PPNI Jawa Timur sebesar Rp2 juta, dan dari DPD PPNI Kota Surabaya sebesar Rp500 ribu dan karangan bunga,” katanya.

Dari data DPD PPNI Kota Surabaya, jumlah total perawat di Surabaya sebanyak 15.752 orang. Selama pandemi Covid-19, tercatat sebanyak 1.752 perawat terpapar Covid-19, dan 37 perawat di antaranya meninggal dunia. Mereka yang meninggal dunia akibat Covid-19, lebih dari 80 persen bertugas di bagian pelayanan dan menangani langsung pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 dan puskesmas di Surabaya. [brj]

7 Ponpes di 7 Kota Gelar Vaksinasi COVID-19 untuk Capai Herd Immunity

7 Ponpes di 7 Kota Gelar Vaksinasi COVID-19 untuk Capai Herd Immunity

Layarindonesia.com, Jakarta – Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi di Indonesia. Distribusi vaksin pun turut diperluas ke seluruh wilayah Indonesia sehingga menyasara berbagai lapisan masyarakat. Hal ini dilakukan guna melindungi masyarakat sekaligus mendorong herd immunity di Indonesia.

Saat ini, vaksinasi pelajar menjadi salah satu yang digencarkan pemerintah. Pemerintah pun turut menyasar para santri dengan menggelar vaksinasi di 7 pondok pesantren di 7 kota pada Kamis (16/9).

“Ketujuhnya adalah Pondok Pesantren/Dayah Istiqamatuddin Darul Mu’Arrif, Kabupaten Aceh Besar, DI Aceh; Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar, Kota Pekanbaru, Riau; Pondok Pesantren Al-Fathamiyah, Kabupaten Karawang, Jawa Barat; Pondok Pesantren Darussalam, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah; Pondok Modern Al-Rifa’ie 2, Kabupaten Malang, Jawa Timur; Pondok Pesantren Asy-Syuhada Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan; dan Pondok Pesantren DDI Mattoanging, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan,” ungkap Satgas Penanganan COVID-19 dikutip dari website covid.go.id, Jumat (17/9/2021).

Satgas COVID-19 menyampaikan kegiatan ini menjadi bentuk dukungan pondok pesantren terhadap pelaksanaan vaskinasi guna mencapai herd immunity.

“Dukungan pondok pesantren terhadap program vaksinasi COVID-19 membantu percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) dan melindungi semuanya,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo pun mengapresiasi para santri yang ikut melakukan vaksinasi. Ia pun berharap vaksinasi dapat melindungi para santri dari virus COVID-19.

“Kita ingin melindungi mereka semuanya, memproteksi mereka semuanya agar tidak terkena COVID-19, yaitu dengan vaksinasi,” katanya.

“Para santri kelihat sekali bersemangat dan sangat sehat-sehat semuanya, sehingga kita harapkan dengan proses vaksinasi ini para santri menjadi lebih sehat lagi dan terproteksi dari COVID-19,” pungkasnya.

(dtk)

Komisi IX dan IDI Minta Nakes di Papua Dipindah ke Tempat Lebih Aman

Komisi IX dan IDI Minta Nakes di Papua Dipindah ke Tempat Lebih Aman

Layarindonesia.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengutuk aksi biadab KKB terhadap tenaga kesehatan di Papua. Dia menilai KKB telah melanggar aturan soal perang.

“Saya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada keluarga mendiang Gabriela Meilan. Apa yang dilakukan teroris KKB terhadap Gabriela Meilan dan kawan-kawan adalah aksi teror yang paling biadab, karena menjadikan para nakes sebagai sasaran kekerasan,” ucap Charles kepada wartawan, Jumat (17/9/2021).

“Aksi kekerasan yang menyasar para nakes dalam konflik keamanan di Papua seharusnya tidak terjadi. Sebab, dalam kondisi peperangan sekalipun, ada etika yang memasukkan nakes (selain perempuan dan anak) sebagai salah satu pihak yang tidak boleh mendapat kekerasan, apalagi dibunuh, oleh pihak manapun,” sambungnya.

Politikus PDIP ini menilai tenaga kesehatan memiliki peran penting di area konflik. Dia mengatakan tenaga kesehatan akan memberikan pertolongan kepada siapapun tanpa pandang bulu.

“Seandainya pun KKB tersebut membutuhkan pertolongan kesehatan dari para nakes, maka atas nama kemanusiaan para nakes tersebut pasti akan menolong mereka. Karenanya, tindakan tidak manusiawi terhadap para pejuang kemanusiaan adalah tindakan paling biadab,” ujarnya.

Charles meminta para tenaga kesehatan di daerah rawan konflik di Papua untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Dia juga berharap TNI-Polri segera menumpas KKB.

“Melihat gangguan keamanan yang terus terjadi di Papua dan KKB tidak lagi menjunjung etika konflik, saya meminta para nakes yang bertugas di daerah rawan konflik untuk ditarik, demi tidak adanya lagi para nakes yang menjadi korban teroris KKB,” kata Charles.

“Tentu sambil mendorong aparat TNI untuk menumpas habis para teroris KKB yang sedang cari perhatian jelang perhelatan PON XX di Papua,” imbuhnya.

Nakes Papua Dilecehkan hingga Tewas

Aksi biadab anggota teroris KKB di Pegunungan Bintang, Papua, ini diungkapkan oleh seorang tenaga kesehatan yang berhasil selamat, Marselinus Ola Attanila. Dia bersama delapan orang tenaga kesehatan lainnya telah tiba di Jayapura pada Jumat (17/9/2021) pagi usai dievakuasi menggunakan helikopter TNI.

“Kami tidak pernah terpikir kalau akan terjadi penyerangan terhadap kami (Nakes) sehingga kami diam tenang,” ujar Marselinus mengawali kisahnya, saat ditemui wartawan di Lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura.

Dia mengatakan peristiwa ini terjadi Senin (13/9). Pada pukul 07.00 WIT, para nakes yang tengah bertugas di Puskesmas Kiwirok mendapat informasi dari masyarakat bahwa teroris KKB akan menyerang TNI-Polri.

Saat itu, para nakes diminta tetap tenang dan bersiaga untuk langsung memberi perawatan korban luka dari penyerangan itu. Pada pukul 09.00 WIT baku tembak antara TNI-Polri dengan teroris KKB mulai terjadi, sementara para nakes tetap bersiaga di puskesmas.

Pernyataan teroris KKB yang sebelumnya menjamin keamanan nakes ternyata hanya bohong belaka. Para teroris KKB kemudian menyerang puskesmas sekitar pukul 09.05 WIT.

Kaca-kaca dipecahkan dan langsung disiram bensin lalu dibakar. Melihat para nakes melarikan diri dari puskesmas yang terbakar, anggota teroris KKB langsung mengejar mereka.

“(Nakes) Lukas bersama Suster Siti, Dokter Geral lari kearah Mado lalu dihadang teroris KKB dan dipukuli dengan balok kemudian digiring ke jurang dan ditendang jatuh ke jurang,” ujarnya.

Marselinus bersama tiga rekan wanitanya yang juga nakes berlari dari puskesmas menuju rumah warga. Namun teroris KKB yang memegang senjata semakin dekat dengan mereka sehingga mereka melompat ke jurang.

Para teroris KKB itu tetap mengejar mereka. Marselinus mengatakan para teroris KKB menangkap nakes wanita yang ikut lompat ke jurang dan melakukan pelecehan seksual. Seorang suster tewas akibat penganiayaan yang dilakukan teroris KKB tersebut.

“Kemudian ketiga suster ini ditelanjangi dengan cara merobek pakaiannya dengan parang. Setelah ditelanjangi kemudian dianiaya secara tidak manusiawi. Paha mereka ditikam, muka ditonjok, dan pelecehan seksual hingga pingsan. Akhirnya ditinggalkan, karena mungkin dikira sudah mati, sehingga didorong lagi ke dalam jurang yang lebih dalam sekitar 300 meter,” ujarnya.

IDI Minta Nakes Ditarik ke Tempat Aman

PB IDI menyampaikan dukacita atas gugurnya tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, akibat ulah keji teroris KKB. PB IDI meminta pemerintah memindahkan para nakes di Papua ke tempat yang lebih aman.

“Meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk sementara menarik tenaga kesehatan ke tempat yang lebih aman. Meminta kepada aparat keamanan untuk menindak tegas para pelaku tindak kekerasan dan anarkistis agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” kata Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih melalui keterangan tertulis, Jumat (17/9) (dtk)

PPNI-IDI : Aksi Biadab Teroris KKB Lecehkan Nakes Wanita

PPNI-IDI : Aksi Biadab Teroris KKB Lecehkan Nakes Wanita

Layarindonesia.com, Jakarta – Teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan aksi biadab usai membakar puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Para nakes wanita yang melarikan diri ditendang ke jurang lalu dilecehkan, salah satunya tewas.

Ketua Umum Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah ikut buka suara dan mengutuk keras aksi tersebut. Harif meminta baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengedepankan sistem keamanan bagi para tenaga kesehatan, khususnya mereka yang bertugas di kawasan konflik.

“Menjamin keselamatan tenaga kesehatan baik secara fisik, maupun non fisik tidak terbatas melakukan pengkawalan di fasyankes,” seruan PPNI.

Adapun PPNI meminta para pelaku untuk segera ditindak tegas atas perlakuan kekerasan kepada para nakes, sekaligus memastikan kejadian seperti itu tak kembali terjadi. PPNI berduka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang nakes Gabriela Meilan di DIstrik Kiwirok tersebut.

“Kepada KKB untuk menghentikan segala bentuk penyerangan dan kekerasan kepada tenaga kesehatan yang bertugas melayani kemanusiaan dimanapun tempat mereka ditugaskan termasuk daerah yang berada pada daera konflik sosial,” lanjut PPNI.

Dalam keterangan terpisah, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) juga meminta polemik tersebut segera diselesaikan, pemerintah dan aparat diminta tegas turun tangan dalam menghukum para pelaku. Sementara itu, IDI berharap para nakes saat ini diamankan terlebih dahulu.

“Meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk sementara menarik tenaga kesehatan ke tempat yang lebih aman,” jelas Ketua Umum PB IDI dr Daeng. (dtk)

Uji Lab Burung Pipit Berjatuhan-Mati Massal oleh DKPPP Cirebon

Uji Lab Burung Pipit Berjatuhan-Mati Massal oleh DKPPP Cirebon

Layarindonesia.com, Cirebon – Rombongan burung pipit berjatuhan dan mati massal di Balai Kota Cirebon, Jawa Barat. Peristiwa burung pipit mati massal di halaman Balai Kota Cirebon ini menyedot perhatian pegawai.

Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kota Cirebon langsung meninjau peristiwa mati massal burung pipit. DKPPP juga menerjunkan tim dari UPT Pelayanan Veteriner DKPPP Kota Cirebon dan tim dari lab UPTD Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (BKHKMV) untuk meneliti peristiwa yang terjadi di Balai Kota Cirebon.

Tim Medis Veteriner DKPPPP Kota Cirebon, Tri Angka mengatakan perlu adanya tindakan uji laboratorium untuk mengetahui secara pasti penyebab mati massalnya burung pipit. Dokter hewan yang bertugas di DKPPP ini mengaku telah mengambil sampel untuk uji PCR.

“Nanti pengujiannya PCR burung itu nanti dilakukan di Bandung, Losari atau Subang. Ini memang pertama kali terjadi di Kota Cirebon,” kata Tri Angka kepada awak media di Balai Kota Cirebon, Selasa (14/9/2021).

Sekadar diketahui, kasus yang sama juga terjadi di Jogjakarta dan Bali. Tri Angka mengaku telah memiliki kesimpulan sementara terkait peristiwa tersebut.

“Burung itu kan unggas, mungkin juga habis makan tanaman yang mengandung pestisida. Bisa juga karena perubahan musim. Prediksinya secara ini mungkin karena musim,” kata Tri Angka.

Berdasarkan video dan foto yang beredar di media sosial, terlihat ratusan burung yang didominasi berwarna hitam itu berserakan di sekitar pohon area Balai Kota Cirebon. Salah seorang pegawai di Balai Kota Cirebon, Ojo mengatakan, penemuan ratusan burung itu pertama kali ditemukan petugas Pamdal.

“Jadi ditemukannya itu pagi-pagi oleh petugas (Pamdal) sekitar jam 6 pagi lah,” kata Ojo saat dihubungi, Selasa (14/9/2021). (dtk)

5 Juta Warga Sulsel Belum Divaksin COVID-19, ungkap Dinkes Sulsel

5 Juta Warga Sulsel Belum Divaksin COVID-19, ungkap Dinkes Sulsel

Layarindonesia.com, Makassar – Satgas COVID-19 Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap belum mencapai 50 persen target vaksinasi. Sekitar 5 juta orang warga Sulsel belum disuntik vaksin.

“Yang belum itu 5.041.287 atau 71, 47 (persen). Tetapi target kita secepatnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (14/9/2021).

Artinya, kata Ichsan, sekitar 2.016.854 orang telah disuntik atau sekitar 28.57 persen. Dia mengatakan pihaknya telah bersiap jika nantinya Covid-19 akan menjadi endemi khususnya di wilayah Sulsel. Sejumlah persiapan telah dilakukan termasuk penyediaan sentra vaksinasi.

“Tentu kan kita genjot dari kemarin kemarin karena dengan cara kita lakukan pembentukan sentra sentra vaksinasi di daerah di tempat orang berkumpul dan itu upaya kita untuk mengakselerasi vaksinasi,” ucapnya.

“Jadi prinsip umum bencana tidak pernah datang dengan perencanaan maka kita harus membuat perencanaan untuk menangani bencana. Sekarang langkah-langkah mitigasi yang kita lakukan kan seperti penguatan rumah sakit sudah bagus, tim gerak cepat ada untuk melakukan tracing dan testing. Artinya pembelajaran ini Covid karena tim kita yang selama ini tidak ada jadi ada semua,” imbuh dia.

Hingga saat ini, Ichsan memastikan ketersediaan vaksin untuk wilayah Sulsel telah tercukupi. Dia mengakui memang sempat terjadi kendala soal pengiriman vaksin dari Pusat, namun hal itu dianggap wajar olehnya karena bukan Indonesia sendiri yang membutuhkan vaksin.

“Kan pemerintah kita beli juga. Tetapi saat ini stok aman,” tegasnya. (dtk)

Penyakit Bawaan: Siswa di Ciamis Meninggal Usai Divaksin

Penyakit Bawaan: Siswa di Ciamis Meninggal Usai Divaksin

Layarindonesia.com, Ciamis – Siswa SMK di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, bernama Cahyono meninggal dunia sehari setelah divaksinasi Corona. Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman meminta pemerintah segera menyelidiki kasus ini.

“Saya rasa ini harus dilakukan penyelidikan betul dan karena ini masuk dalam hal yang harus sangat disikapi serius dan cepat dan terbuka hasilnya disampaikan kepada publik,” ujar Dicky.

Dicky sendiri tak bisa berkomentar banyak terkait kasus ini. Namun, pemerintah, tegas Dicky, tak boleh tinggal diam dengan kasus kematian ini karena akan mempengaruhi opini publik soal vaksinasi Corona.

Dugaan awal disebutkan bahwa korban memiliki penyakit bawaan. Untuk itu, Dicky meminta pemerintah memastikan penyebab kematian korban.

“Pemerintah Pusat harus bertindak kita juga ada Komnas KIPI ya, nah ini yang harus betul-betul ditelisik dicari tahu apa penyebabnya karena ini akan mempengaruhi opini publik,” tuturnya.

“Bahwa ada penyakit bawaan atau apapun vaksinasi ini walaupun memang ada potensi (kematian) tetapi amat sangat kecil sekali sehingga harus betul-betul dicari tahu apa. Saya secara pribadi tetapi ini kan baru dugaan ya bisa jadi ada penyebab lain ini harus ditelisik dengan benar,” lanjutnya.

Diketahui, siswa kelas XI SMK swasta di Kabupaten Ciamis bernama Cahyono meninggal setelah sehari divaksinasi COVID-19. Kronologinya, remaja lelaki tersebut menjalani vaksinasi di SMAN 1 Sindangkasih pada Rabu (1/9) pagi. Namun, pada sore harinya, ia mengeluh lelah dan sempat meminta makan daging ayam.

Orang tua sempat melihat Cahyono mengalami kejang pada Kamis (2/9) subuh. Kemudian keluarga menghubungi dokter. Saat dokter tiba ke rumahnya, siswa tersebut sudah meninggal.

Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra mengungkapkan siswa tersebut memiliki riwayat penyakit bawaan. Namun, kata dia, kemungkinan siswa itu tidak menyampaikan saat tahapan skrining.

“Bukan karena vaksin, tapi memang siswa ini sudah ada penyakit bawaan. Ketika skrining ada kesalahan,” ujar Yana. (dtk)

Kasus COVID-19 Singapura Melonjak Hingga Cetak Rekor Dua Hari Berturut-turut naik

Kasus COVID-19 Singapura Melonjak Hingga Cetak Rekor Dua Hari Berturut-turut naik

Layarindonesia.com, Jakarta – Di tengah wacana ‘berdamai’ dengan COVID-19, jumlah kasus penularan di Singapura malah melonjak belakangan ini. Dua hari berturut-turut, jumlah kasus penularan lokal mencetak rekor.

Dikutip dari Channel News Asia, Kementerian Kesehatan Singapura mencatat 253 penularan lokal COVID-19 pada Sabtu (4/9/2021). Sebanyak 116 kasus tidak terkait dengan infeksi sebelumnya, sedangkan 84 berhubungan dengan kasus sebelumnya dan berada di karantina.

Sebanyak 53 kasus terdeteksi melalui testing surveilans. Di antara kasus baru, dua orang berusia 70 tahun ke atas yang belum divaksinasi atau belum divaksinasi penuh, dan mengalami risiko penyakit serius.

Tercatat hanya ada 6 kasus impor, yang langsung diisolasi sejak kedatangan. Empat di antaranya terdeteksi sejak kedatangan, sedangkan dua lainnya mengalami sakit dalam masa isolasi.

Total, Singapura mencatat 259 kasus COVID-19 pada Sabtu lalu. (dtk)